Berusaha Hindari Penjara, Pengedar Narkoba Ini Palsukan Kematian dengan Foto Penyiksaan Dirinya
Kompas dunia | 6 Desember 2020, 09:36 WIBBRUSSEL, KOMPAS.TV - Seorang pengedar narkoba berusaha memalsukan kematiannya demi menghindari penjara.
Pengedar narkoba asal Belgia bernama Gabriel C, atau yang kerap dipanggil Lange Vingers berusaha memalsukannya lewat foto.
Foto tersebut memperlihatkan penyiksaan dirinya yang penuh darah dan ditambahkan tulisan ”pencuri” dipahat di dadanya.
Baca Juga: Keponakan Trump Sebut Pamannya Kejam dan Pengkhianat
Foto itu juga dibuat Gabriel C sebagai bukti dirinya telah disiksa sampai mati oleh pengedar pesaingnya.
Meski begitu, pihak kepolisian tak percaya begitu saja dengan taktik “disiksa sampai mati” yang dilakukan Gabriel C. Dia pun ditangkap dan didakwa.
Gabriel C pun dihukum penjara selama empat tahun dan dedenda 16.193 poundsterling (Rp308 juta) atas peranannya menyelundukan 113 kg kokain pada 2016.
Baca Juga: Sempat Hilang, Tentara Ini Ditemukan Telah Terpenggal
Selain dikejar polisi, Gabriel C juga menjadi buruan dari geng pengedar narkoba Albania pada tahun lalu, setelah mencuri barang jualan mereka.
Geng itu pun terkait dalam sejumlah serangan di beberapa tempat, termasuk rumah dan Gudang penyimpanan Gabriel C, dengan senjata AK-47 dan granat tangan.
Baca Juga: Meski Belum Lulus Uji Lanjutan, Moskow Mulai Suntik Warganya dengan Vaksin Sputnik V
Foto palsu tersebut sebenarnya sudah muncurl sejak tahun lalu, tetapi ahli mengungkapkan gambar tersebut sebagai usaha penipuan Desember lalu.
“Luka yang terlihat sangat jelas merupakan hasil dari penata rias artis profesional, atau mungkin seseorang yang bekerja di dunia film,” bunyi laporan Brussels Times dikutip dari Daily Star.
“Luka di tubuhnya, yang terlihat fatal ternyata palsu. Hal itu diungkapkan oleh empat ahli yang mempelajari gambar tersebut, termasuk satu patologi forensik,” lanjutnya.
Baca Juga: Keracunan Karbon Monoksida, 18 Penambang Batubara di China Tewas
Pihak berwenang Belgia memutuskan mengurangi hukuman terhadap Gabriel C dari lima tahun menjadi empat tahun, meski ada usaha penipuan untuk meyakinkan polisi dia telah tewas.
Pengacaranya berargumentasi di pengadilan bahwa Gabriel C meminta maaf atas kejahatannya.
Dia juga mengungkapkan bagaimana istri dan anaknya yang berusia 3 tahun telah mengajarinya arti dari mengambil tanggung jawab.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV