Pemimpin PBB dan Dunia Bertemu Untuk Mencari Jalan Akhiri Pandemi
Kompas dunia | 4 Desember 2020, 04:11 WIBBaca Juga: Indonesia Perjuangkan Resolusi PBB untuk Lindungi Pelaut di Tengah Masa Pandemi
Sementara vaksin mungkin baru tersedia dalam beberapa minggu atau beberapa bulan ke depan, Sekjen PBB menekankan bahwa vaksin tidak dapat memperbaiki kerusakan yang telah membuat tekanan selama bertahun-tahun, bahkan mungkin masih akan berlanjut hingga beberapa dekade yang akan datang.
Dia menunjuk pada meningkatnya jumlah orang yang menghadapi kemiskinan ekstrim, ancaman kelaparan yang membayangi dan prospek resesi global terbesar dalam delapan dekade.
Guterres mengatakan, dampak ini bukan karena Covid-19 saja, tetapi merupakan hasil dari ketidaksetaraan dan ketidakadilan jangka panjang yang terpapar oleh pandemi yang harus ditangani.
Dia menyambut baik langkah-langkah untuk membantu negara-negara berkembang, tetapi mengatakan langkah-langkah itu sama sekali tidak cukup untuk menyelesaikan krisis ini. Ia mencatat banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah, dipaksa untuk memilih antara menyediakan layanan dasar untuk rakyat atau membayar hutang.
“Mereka membutuhkan dukungan segera untuk mencegah krisis likuiditas," katanya.
Guterres sangat mendukung ACT-Accelerator WHO untuk mengembangkan dan mendistribusikan vaksin yang mencakup Covax, sebuah proyek global yang ambisius namun bermasalah untuk membeli dan mengirimkan vaksin bagi orang-orang termiskin di dunia.
Sesi khusus selama dua hari tersebut tidak akan mengumpulkan dana untuk membiayai vaksin atau mengambil tindakan politik apapun, juga tidak akan ada deklarasi akhir. Di akhir acara, hanya akan ada dokumen ringkasan dari Bozkir.
Baca Juga: Sekjen PBB di KTT ASEAN: Krisis Merupakan Kesempatan Untuk Bekerja Sama
"Poin sebenarnya dari sesi khusus ini adalah untuk menggalang tindakan nyata untuk mendekati tanggapan kita terhadap Covid-19 secara multilateral dan kolektif," kata juru bicara Majelis Umum Brenden Varma, Rabu.
Dia menambahkan saat ini ada banyak tanggapan terhadap pandemi, tetapi yang dibutuhkan sekarang adalah menyatukan semua negara, selaku anggota PBB, sektor swasta, dan pengembang vaksin.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV