Selandia Baru Secara Simbolis Mengumumkan Darurat Iklim
Kompas dunia | 2 Desember 2020, 11:06 WIBArdern mengatakan, perubahan iklim akan memiliki dampak yang menghancurkan di Selandia Baru melalui banjir, kebakaran hutan, kenaikan permukaan laut dan ketersediaan air.
Ardern mengatakan, perubahan iklim adalah pertimbangan penting dalam membangun kembali ekonomi dari keterpurukan yang disebabkan oleh virus corona. Kepedulian akan iklim, sangat penting untuk membangun perekonomian kembali dengan cara yang berkelanjutan, dengan fokus pada netralitas karbon.
Namun demikian, Juru bicara oposisi perubahan iklim Stuart Smith mengatakan deklarasi itu hampa dan tidak memiliki substansi.
"Kinerja pemerintah hari ini adalah kemenangan politik atas solusi praktis, dan slogan atas substansi," kata anggota parlemen lain yang menentang, David Seymour.
Baca Juga: Rayakan 45 Tahun Asean - Selandia Baru, Jokowi Ingin Perkuat Kerja Sama
Ardern sebelumnya telah mengumumkan rencana negara untuk menanam 1 miliar pohon, menghentikan eksplorasi minyak dan gas lepas pantai, serta membuat jaringan listrik yang 100% beroperasi dari energi terbarukan pada tahun 2030.
Tahun lalu, pemerintah Selandia Baru mengesahkan undang-undang agar negara tersebut menjadi karbon netral pada tahun 2050. Namun demikian, undang-undang ini memiliki beberapa pengecualian bagi petani, yang menghasilkan banyak pendapatan luar negeri negara.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV