Presiden Turki Umumkan Lockdown Terbesar di Negara Itu
Kompas dunia | 1 Desember 2020, 06:07 WIBISTANBUL, KOMPAS.TV - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Mengumumkan lockdown terluas di negara itu, selama pandemi COvid-19. Hal ini dilakukan karena melonjaknya infeksi Covid-19 di Turki.
Dalam lockdown ini, pemerintah memperpanjang jam malam dan melakukan lockdown penuh selama akhir pekan.
Presiden Erdogan mengatakan, jam malam akan diberlakukan pada hari kerja antara pukul 21:00 dan 05:00. Dia juga mengumumkan lockdown total pada akhir pekan, dari pukul 21:00 pada hari Jumat hingga pukul 05:00 pada hari Senin.
Baca Juga: Turki Catat Penularan Harian Tertinggi Kasus Positif Covid-19 setelah Ganti Cara Pelaporan
Dengan tekanan kuat dari komunitas medis dan publik, Turki akhirnya mengumumkan kembali laporan semua tes positif untuk virus corona. Sebelumnya, pemerintah hanya mengumumkan kasus Covid-19 yang bergejala, sedangkan yang tak bergejala tak diumumkan.
Dengan dilaporkannya semua kasus Covid-19, baik yang bergejala atau tidak, kasus harian langsung melonjak drastis hingga sekitar 30.000 kasus. Angka ini menempatkan Turki di antara negara-negara yang paling terpukul di Eropa selama pandemi.
Statistik Kementerian Kesehatan pada hari Senin (30/11/2020), menunjukkan ada 31.219 infeksi baru yang dikonfirmasi dan 188 kematian baru. Kematian harian di Turki telah mencapai rekor tertinggi selama delapan hari berturut-turut. Jumlah ini menjadikan total kematian akibat virus yang diakui di negara itu menjadi 13.746.
Baca Juga: Angka Covid-19 di Turki Cetak Rekor Dua Hari Berturut-Turut
Aturan jam malam baru akan dimulai pada Selasa (1/12/2020). Sektor-sektor seperti produksi, logistik, perawatan kesehatan, pertanian dan kehutanan akan dibebaskan dari jam malam. Sedangkan super market dan layanan pengiriman makanan akan diizinkan beroperasi dalam jam-jam tertentu selama penutupan akhir pekan.
Pada musim semi lalu, Turki memberlakukan penutupan sementara pada akhir pekan dan hari libur untuk melawan penyebaran Covid-19. Namun infeksi dan kematian saat ini telah melonjak melampaui angka di musim semi.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV