Inggris Tunjuk Menteri Vaksin Untuk Kawal Penyuntikan Vaksin Covid-19
Kompas dunia | 28 November 2020, 23:31 WIBBaca Juga: Inggris Kembali Berlakukan Lockdown Hingga 2 Desember
Pemerintah Inggris berharap, kombinasi vaksin dan tes massal akan mengakhiri penutupan bisnis dan pembatasan sosial yang kini masih diberlakukan untuk meredam penyebaran Covid-19. Mengantongi angka kematian akibat Covid-19 sebanyak lebih dari 57.000 jiwa, Inggris menjadi pusat penyebaran Covid-19 paling mematikan di Eropa.
PM Inggris Boris Johnson menyatakan pekan ini bahwa pihak berwenang berharap dapat menyuntikkan vaksin bagi mereka yang paling membutuhkan sebelum Paskah. Namun, ia memperingatkan bahwa, “Pertama-tama, kita harus melewati musim dingin pembatasan yang kejam.”
Lockdown nasional selama 4 minggu di Inggris akan berakhir pada Rabu mendatang, dan akan digantikan oleh pembatasan regional dengan sistem 3 tingkat yang akan membatasi aktivitas bisnis, perjalanan dan sosialisasi. Sebagian besar wilayah Inggris berada di dua tingkatan teratas.
Johnson menghadapi tentangan pemberlakukan pembatasan dari sejumlah anggota Partai Konservatifnya sendiri, yang mengatakan bahwa kerusakan ekonomi melampaui manfaat kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Inggris Laksanakan Lockdown Kedua Selama 4 Pekan, Boris Johnson: Natal Tahun Ini Berbeda
Namun menteri kabinet Michael Gove mengatakan, pembatasan-pembatasan tersebut sangat diperlukan untuk menghindari kewalahannya sistem kesehatan pada musim dingin kali ini.
Lewat tulisannya di The Times of London, Gove menyebut, kini ada 16.000 pasien Covid-19 di rumah sakit di Inggris, tidak jauh di bawah jumlah puncak 20.000 pasien pada bulan April. Peningkatan jumlah kasus infeksi, kata Gove, "akan membuat pasien-pasien Covid-19 terlantar, kecuali kasus darurat.”
“Namun, jika kita dapat menjaga angka infeksi tetap stabil, atau bahkan lebih baik, turun, dan bertahan hingga Januari dan Februari, maka kita dapat yakin bahwa vaksinasi akan menghentikan masalah ini,” tulis Gove.
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV