Cara Unik Pelajar Thailand Unjuk Rasa Reformasi Pendidikan, Lakukan Tarian Dinosaurus
Kompas dunia | 22 November 2020, 16:48 WIBBANGKOK, KOMPAS.TV - Para pelajar Thailand melakukan cara yang cukup unik dalam berunjuk rasa terkait reformasi pendidikan di negara tersebut.
Sejumlah siswa melakukan tarian dinosaurus saat berunjuk rasa di Bangkok, Sabtu (21/11/2020). Beberapa dari mereka bahkan mengenakan kostum dinosaurus saat menari.
Unjuk rasa ini adalah perkumpulan massal pertama di Thailand sejak Perdana Menteri Prayut Chan-ocha memperingkatkan pihak berwenang akan menggnekan seluruh undang-undang untuk mencegah demonstrasi.
Baca Juga: Inginkan Perdamaian dengan Uni Eropa, Erdogan: Turki Bagian dari Eropa
Seperti halnya unjuk rasa yang meminta reformasi konstitusi, sejak Agustus kelompok yang menyebut dirinya Siswa Buruk telah bekampanye meminta Menteri Pendidikan Nataphol Teepsuwan untuk mundur.
Mereka juga menuntut perubahan kebudayaan, kesetaraan, perombakan kurikulum dan pelanggaran aturan yang ketat.
Sebelum unjuk rasa di hari Sabtu, tiga pelajar dipanggil untuk diinterogasi polisi, dan Pengacara Hak Asasi Manusia Thailand mengatakan saat ini ada empat remaja yang menghadapi potensi tuntutan.
Baca Juga: Unjuk Rasa di Guatemala Ricuh, Gedung Kongres Dibakar
Meski mengalami ancaman tersebut, para remaja tetap kukuh berunjuk rasa.
Seperti dikutip dari France24, para siswa yang berunjuk rasa menari bersama sekitar enam karakter T-Rex.
Karakter tersebut menggambarkan politik Thailand yang seperti dinosaurus dan akan terpental karena serangan bola asteroid raksasa.
“Kami harus keluar dan membuat suara kami didengar demi memaksakan perubahan,” ujar salah satu pelajar yang berunjuk rasa, Leaf, 15 tahun kepada AFP.
Baca Juga: Datang ke India Pria Ini Kena Covid-19, DB, Malaria, dan Digigit Kobra, Begini Kondisinya
Banyak siswa yang mengenakan gelang berwarna untuk menandakan bahwa mereka masih di bawah umur, sehingga pengunjuk rasa yang lebih tua bisa melindungi mereka.
Selain siswa, para orang tua murid juga ada yang mengikuti unjuk rasa karena mengeluhkan kualitas para pengajar yang buruk.
“Saya mengeluarkan banyak uang untuk biaya putri saya belajar dan memasukannya ke sekolah yang jauh sehingga dia bisa mendapat penddidikan yang bagus. Seharusnya tak seperti ini,” kata Supaporn Partumrat yang berunjuk rasa dengan putrinya.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV