Jepang Buka Suara Terkait Kondisi Umat Muslim Uighur di Xinjiang, Ini Katanya
Kompas dunia | 19 November 2020, 19:58 WIBTOKYO, KOMPAS.TV - Pemerintah Jepang akhirnya buka suara terkait kondisi masyarakat Muslim Uighur di Xinjiang yang dikabarkan ditekan oleh Pemerintah China.
Menurut Juru Bicara Pemerintahan Jepang, pihaknya telah memperhatikan kondisi Hak Asasi Manusia (HAM) di sana.
Kepala Kabinet Sekretaris Kementerian Jepang, Katsunobu Kato mengungkapkan China harus menghormati HAM bagi masyarakat Muslim di Xinjiang.
Baca Juga: Dikabarkan Undang Kim Jong-Un ke Olimpiade 2020, Pemerintah Jepang Langsung Membantah
“Jepang percaya sangat penting bahwa kebebasan, penghormatan terhadap HAM dan supremasi hukum, yang bersifat universal dalam komunitas, bisa dijamin di China,” ujar Kato dikutip dari The Japan Times.
Penindasan terhadap masyarakat Muslim di China saat ini memang menjadi perhatian masyarakat dunia.
Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan ada lebih dari sejuta umat Muslim baik dari Uighur maupun Kazakhstan yang ditahan di Xinjiang.
Selain itu para aktivis mengungkapkan Xinjiang merupakan lokasi dari kejahatan terhadap kemanusiaan dan juga genosida.
Baca Juga: Barack Obama Ungkap Keberanian Recep Tayyip Erdogan Perangi Islamophobia
Sejumlah negara pun telah memberikan kecaman kepada China terkait permasalahan umat Muslim Uighur.
China sendiri membantah adanya penyiksaan dan kekerasan terhadap umat Muslim di Xinjiang.
Mereka mengungkapkan bahwa kamp yang disebut sebagai tempat penyiksaan untuk Muslim Uighur itu adalah tempat untuk memberikan pelatihan kejuruan dan membantu memerangi ekstrimisme.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV