Jokowi Sebut PBB Harus Berperan Penuhi Akses Atas Obat-Obatan dan Vaksin Bagi Semua
Kompas dunia | 15 November 2020, 15:08 WIBJokowi juga mendorong PBB untuk menjaga kemajemukan dan toleransi.
Di tengah pandemi saat ini, Jokowi mengaku prihatin menyaksikan kembali intoleransi beragama dan kekerasan atas nama agama.
"Kalau ini dibiarkan, maka akan mencabik harmoni dan menyuburkan radikalisme dan ekstremisme. Ini tidak boleh terjadi," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, saat ini dunia membutuhkan persatuan, persaudaraan dan kerja sama untuk mengatasi Covid-19 dan tantangan global lainnya.
Baca Juga: Jokowi Hadiri KTT ASEAN-PBB dan KTT RCEP
Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, Indonesia berpandangan bahwa kebebasan berekspresi tidak bersifat absolut. Nilai, lambang, dan sensitivitas agama harus selalu dihormati.
"Di saat yang sama, Indonesia mengutuk segala bentuk kekerasan dengan alasan apapun. Terorisme tidak ada kaitannya dengan agama. Terorisme adalah terorisme," kata Jokowi menegaskan.
Di penghujung pidatonya, Jokowi mengajak Sekretaris Jenderal PBB untuk menggerakkan dunia agar terus bekerja sama memperkuat toleransi, mencegah ujaran kebencian, dan menolak kekerasan atas alasan apapun.
"Keberagaman, toleransi, dan solidaritas merupakan fondasi yang kokoh bagi dunia yang damai, aman, dan stabil," katanya.
Jokowi menghadiri KTT ke-11 ASEAN-PBB secara virtual itu didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Wakil Tetap RI untuk ASEAN Ade Padmo Sarwono.
Penulis : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV