Ekonomi Jepang Lesu Akibat Pandemi, Lebih dari 13 Ribu Orang Bunuh Diri
Kompas dunia | 13 November 2020, 10:23 WIBThe Japan Times mencatat, tingkat kasus bunuh diri di Jepang lebih banyak daripada kematian Covid-19 selama bulan Agustus-September 2020.
Selama tahun 2020, ada lebih 13.000 orang bunuh diri, sementara total kematian akibat Covid-19 di Jepang kurang dari 2.000.
Kasus bunuh diri di Jepang kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor seperti kehilangan pekerjaan, jam kerja yang berkurang, perubahan gaya hidup, tekanan uang, dan menjaga jarak dari orang yang dicintai akan membuat banyak orang mengalami tingkat depresi dan kecemasan yang tinggi.
Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang Katsunobu Kato mengeluarkan pesan penting yang bertajuk 'Kepada Mereka yang Sulit Hidup'.
"Menurutku ada banyak orang yang khawatir dengan masa depan mereka karena pengaruh virus corona baru. Tolong sampaikan kecemasan dan perasaan pedih kalian ke meja konsultasi, dan lain-lain",tulis Katsunobu Kato dalam pesannya.
Baca Juga: AS Sebut Ada Serangan Siber Terhadap Jepang Terkait Vaksin Covid-19
Di Jepang saat ini ada sebuah organisasi yang bernama TELL menawarkan konseling panggilan gratis untuk masyarakat Jepang yang memiliki pikiran untuk bunuh diri. Layanan TELL tersedia dalam bahasa Inggris. Dalam keadaan darurat, seseorang dapat menghubungi 119 di Jepang untuk bantuan segera. TELL Lifeline juga tersedia bagi mereka yang membutuhkan konseling gratis dan anonim di 03-5774-0992.
Masyarakat juga dapat mengunjungi telljp.com. Bagi mereka yang berada di negara lain dapat benññwkunjungi www.suicide.org/international-suicide-hotlines.html untuk daftar rinci sumber daya dan bantuan.
Selama berabad-abad di Jepang, bunuh diri telah dilihat sebagai cara untuk menghindari rasa malu atau aib. (Andy Lala)
Penulis : Zaki-Amrullah
Sumber : Kompas TV