Pejabat Cyber Security Pemilu AS Mengatakan Ia Akan Dipecat
Kompas dunia | 13 November 2020, 05:59 WIB
WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pejabat tinggi untuk cyber security pemilu Amerika Serikat (AS) Christopher Krebs, mengatakan kepada temannya, bahwa dia akan dipecat oleh Gedung Putih. Dia bertugas untuk melindungi keamanan Pemilu AS dari peretas.
Seperti dilansir dari Reuters, dia mengatakan hal itu kepada teman-temannya. Tiga orang sumber yang mengetahui tentang masalah tersebut mengatakannya kepada Reuters.
Krebs menuai pujian dari Partai Demokrat dan Partai Republik atas penanganan cyber security dalam pemilu AS. Pemilu ini berjalan lancar, di tengah kekhawatiran masuknya peretas asing yang mencoba masuk dan merusak pemungutan suara.
Tapi Krebs telah memancing kemarahan Trump, karena adanya sebuah situs web yang dijalankan oleh CISA (Cybersecurity and Infrastructure Security Agency) bernama "Rumor Control". Situs ini berisi informasi akurat yang menyangkal hoax tentang pemilu.
Baca Juga: Pengamat Internasional: Tidak Ada Kecurangan Dalam Pemilu AS
Pejabat Gedung Putih meminta konten itu diedit atau dihapus, untuk menguatkan berbagai klaim tentang pemilu yang mencoba dimasukkan oleh Trump. Hal ini termasuk tudingan Trump bahwa Partai Demokrat berada di balik skema penipuan pemilu massal.
Pejabat CISA kemudian memilih untuk tidak menghapus informasi yang akurat.
Dikutip dari Reuters, seorang sumber mengatakan bahwa Gedung Putih marah kepada CISA, karena menolak teori konspirasi bahwa superkomputer dan program badan intelijen yang bernama Hammer and Scorecard, telah membalikkan suara secara nasional.
Menurut Krebs, tidak ada sistem atau program yang dapat membalikkan suara dalam pemilu.
Di Twitter, Senator AS Mark Warner, yang berasal dari Parta Demokrat menulis, “Chris Krebs telah melakukan pekerjaan yang hebat dalam melindungi pemilihan kita. Dia adalah salah satu dari sedikit orang yang dihormati oleh semua orang di kedua sisi. Tidak ada alasan yang memungkinkan untuk memecatnya dari jabatannya. Tidak ada. ”
Baca Juga: Facebook Hapus Grup yang Menuding Terjadi Kecurangan Dalam Pemilu AS
Krebs terus-menerus menolak klaim penipuan pemilu dalam beberapa hari terakhir. Ia me-retweet pakar keamanan pemilu terkemuka Matt Blaze, yang selama bertahun-tahun telah memperingatkan tentang kerentanan dalam pemilu.
Ia me-retweet ketika profesor itu menulis bahwa belum ada bukti serius yang ditemukan atau menunjukkan bahwa hasil pemilu 2020 di negara bagian mana pun telah diubah melalui eksploitasi teknis.
Selain itu, Bryan Ware, asisten direktur CISA juga mengonfirmasi pengunduran dirinya pada Kamis (12/11/2020).
Pengunduran diri tersebut terkait dengan perubahan dalam pemerintahan AS. Hal ini meningkatkan kekhawatiran tentang transisi ke presiden terpilih yang akan menjabat pada 20 Januari.
Baca Juga: Meski di Tengah Pandemi, Antusiasme Warga ke TPS Tetap Tinggi di Pemilu AS
Presiden AS Donald Trump telah berulang kali membuat klaim bahwa terjadi kecurangan dalam pemilu AS. Dia telah memecat Menteri Pertahanan Mark Esper dan menempatkan loyalisnya di posisi teratas di Pentagon.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV