Palestina Sambut Baik Kegagalan Donald Trump Kembali Jadi Presiden AS
Kompas dunia | 8 November 2020, 15:59 WIBRAMALLAH, KOMPAS.TV - Pemerintah Palestina menyambut baik gagalnya Donald Trump kembali menjadi Presiden Amerika Serikat (AS).
Trump gagal kembali memimpin AS, setelah kalah dari Joe Biden pada electoral collage di pemilihan Presiden AS.
Gagalnya Trump untuk kembali menjadi presiden untuk kali kedua jelas menjadi sebuah kabar baik untuk Palestina.
Baca Juga: Pesawatnya Terbakar Seusai Gagal Mendarat Darurat, Pembawa Acara Terkenal dan Istrinya Tewas
Pasalnya, kebijakan yang dikeluarkan petahana Presiden AS itu dianggap kerap merugikan Palestina.
Salah satunya, mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan memindahkan Kedutaan Besar AS ke sana.
Selain itu, Trump juga memotong bantuan, serta sumbangan untuk badan PBB yang berhubungan dengan pengungsi Palestina serta menutup perwakilan diplomatik negara tersebut di Washington.
“Kami tak mengharapkan sebuah transformasi yang penuh keajaiban, namun setidaknya lebijakan berbahaya dan menghancurkan yang dibuat Trump bisa dihentikan,” ujar Anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hanan Ashrawi dikutip dari Reuters.
“Mereka seharusnya mengubah arah dan menanggapi pertanyaan Palestina atas dasar legalitas, kesetaraan dan keadilan serta bukan atas dasar kepentingan khusus dari loni-lobi pro-Israel,” lanjutnya.
Baca Juga: Jadi Wapres Perempuan Pertama, Ini Pesan Kamala Harris Untuk Anak-anak Amerika
Biden sendiri berjanji akan menganulit sejumlah keputusan kontroversial Trump terkait Palestina.
Hal itu diungkapkan oleh Kamala Harris, yang merupakan wakil Biden di pemilihan Presiden AS saat diwawancarai oleh Arab American News, akhir bulan lalu.
“Kami akan mengambil langkah-langkah penting ntuk mengembalikan pertolongan untuk masalah ekonomi dan kemanusaan terhadap rakyat Palestina, termasuk krisis kemanusiaan di Gaza, membuka kembali konsulat AS di Yerusalem Timur dan membuka kembali kantor misi PLO di Washington,” tambahnya.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV