Waspadai Serangan Ekstrimis Islam, Pemuda Muslim Prancis Menjaga Gereja
Kompas dunia | 7 November 2020, 14:35 WIBPARIS, KOMPAS.TV - Sejumlah pemuda muslim Prancis berkumpul dan menjaga sebuah gereja di sebuah wilayah di Paris.
Para pemuda itu berjaga agar seragan dari ekstrimis Islam tidak lagi terjadi.
Para pemuda tersebut berkumpul dan berjaga di luar katedral kota mereka pada liburan akhir pekan All Saints.
Baca Juga: Kartun Menteri Luar Negeri Prancis Disensor, Turki: Mereka Hipokrit
Hal itu juga secara simbolis untuk melindungi dan menunjukkan solidaritas dengan pengunjung gereja Katolik.
Salah satu yang ikut menjaga gereja tersebut adalah Elyazid Benferhat. Dialah yang menginisiasi agar para pemuda muslim menjaga gereja di kotanya.
Benferhat mengungkapkan dirinya lahir dan besar di Prancis, meski ibunya berasal dari Aljazair.
Baca Juga: Kemlu Fasilitasi Kepulangan 157 ABK WNI di Kapal Ikan RRT Sesuai Protokol Covid-19
“Saya seorang muslim dan kami melihat Islamophobia di negara ini, serta terorisem,” ujarnya kepada AP.
“Selama beberapa tahun terakhir, saya merasa perut saya sakit setiap mendengar adanya kekerasan dan penyerangan dari ekstrimis Islam di Prancis,” lanjutnya.
Benferhat kemudian memutuskan untuk mengajak rekan-rekannya yang beragama melakukan penjagaan di gereja setelah mendengar serangan pada sebuah gereja di Nice, yang menewaskan tiga orang.
Baca Juga: Aktivis Ditangkap setelah Berperan sebagai Yesus dan Mempertontonkan Penyalibannya
“Kami mendapatkan ide ini. Kami perlu melakukan sesuatu selain memberikan penghormatan kepada para korban. Kami sendiri yang akan melindungi gereja,” ujarnya.
Dia merekrut sukarelawan yang merupakan teman-temannya dan juga dari klub sepak bola yang dia latih.
Mereka menjaga gereja di malam hari dan ketika misa pada Minggu pagi.
Baca Juga: Pernah Diledek Donald Trump, Aktivis Remaja Ini Balas Menyindir
Pendeta Luis Iniguez, pendeta dari katedral yang dijaga Benferat dan kawan-kawannya tersentuh dengan sikap mereka.
“Ini sangat bagus. Orang-orang muda yang melawan kekerasan. Masyarakat sangat senang melihatnya,” ujarnya.
Sikap Benferat dan kawan-kawannya pun dianggap sebagai angin segar jika menilik tensi antara Prancis dengan dunia Islam saat ini yang tenga memanas.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV