> >

Biden Memprediksi Akan Menang Besar di Pennsylvania

Kompas dunia | 3 November 2020, 13:13 WIB
Joe Biden bersama istrinya Jill Biden dalam kampanye di Pittsburgh, Pennsylvania, Senin (2/11/2020). (Sumber: Associated Press)

PITTSBURGH, KOMPAS.TV – Dalam kampanye hari terakhir menjelang pemilihan umum di Amerika Serikat (AS), calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden memprediksi dirinya akan menang besar di negara bagian Pennsylvania.

Seperti dilansir dari the Associated Press, Biden yang berbicara dalam kampanye drive-in di Pittsburgh, Pennsylvania meminta dukungan warga setempat.

"Saya merasa kita akan bersatu untuk meraih kemenangan besar besok!" ujarnya di depan sekitar 250 mobil yang berkumpul di tempat parkir Heinz Field, Senin (2/11/2020).

Biden menjadi pusat perhatian dalam kampanye bertabur selebritis pada Senin malam di negara bagian Pennsylvania.

Baca Juga: Trump Mengejek Lady Gaga, Jon Bon Jovi dan LeBron James yang Mendukung Biden

John Legend tampil dalam kampanye di kota terbesar di Pennsylvania, Philadelphia. Sementara Lady Gaga tampil dalam kampanye di kota lainnya di negara bagian Pennsylvania, yaitu Pittsburgh. Mereka meminta penonton untuk memberi suara pada Biden.

Biden menyampaikan pidato yang berfokus pada kebutuhan untuk memperluas perawatan kesehatan, mengatasi ketidaksetaraan pendapatan dan ketidakadilan ras.

Setelah empat kampanye di Ohio dan Pennsylvania pada hari Senin, suara Biden menjadi serak, tetapi dia masih terlihat energik.

Pennsylvania, dengan 20 electoral college, merupakan salah satu negara bagian terpenting untuk memenangkan pemilu.

Baca Juga: Kampanye Hari Terakhir: Trump Tuding Telah Dicurangi, Biden Amankan Jalan Menuju Gedung Putih

Hingga Trump menang tipis pada pemilu 2016 di Pennsylvania, biasanya Partai Demokrat selalu memenangkan pemilu di negara bagian ini.

Sebelum kemenangan Trump di tahun 2016, Republik hanya pernah menang di Pennsylvania pada tahun 1988.

Hillary Clinton menang di pusat-pusat kota di Pennsylvania, tetapi Trump berjaya di kawasan industri di timur laut dan barat laut negara bagian itu. Trump membangunkan pemilih tua berkulit kulit putih untuk ikut memilih.

Seperti dilansir dari Al Jazeera, pada pemilu 2016, para pemilih Pennsylvania sebenarnya tidak menyukai baik Hillary Clinton atau Donald Trump. Tapi Trump dinilai lebih sedikit kekurangannya dibandingkan Hillary.

Trump sejalan dengan pemilih kulit putih kerah biru yang bosan dengan Partai Demokrat dan percaya dia akan menekan kebijakan imigrasi dan mengembalikan lapangan pekerjaan.

Baca Juga: Jelang Pemilu, Trump Mengancam Akan Pecat Fauci

Namun di tahun 2020 ini, imigrasi bukan lagi menjadi isu utama di AS. Trump saat ini sudah kehilangan daya tarik utamanya di wilayah Pennsylvania.

Saat ini, jajak pendapat menunjukkan Biden, yang menghabiskan sebagian masa kecilnya di kota Scranton, Pennsylvania, memiliki kesempatan untuk memenangkan kembali suara di negara bagian ini.

Selain itu, Biden dinilai lebih populer dibandingkan Hillary Clinton di kalangan pemilih Demokrat. Biden menarik bagi masyarakat pedesaan di Pennsylvania karena dia menghabiskan masa kecil di Scranton.

Biden juga mencoba menaikkan kembali jumlah pemilih kulit hitam di Pennsylvania, setelah sebelumnya turun drastis di tahun 2016. Padahal di Philadelphia, kota terbesar di negara bagian Pennsylvania, terdapat sebanyak 41 persen orang-orang Afrika-Amerika.

Pada hari pemilihan, Biden akan berkampanye di Scranton dan Philadelphia. Dan pada Senin malam kemarin, dia berkata pada pendukungnya di Pittsburgh, "Kekuatan ada di tangan Anda, Pennsylvania!"

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU