> >

Biden Manfaatkan Hari-Hari Terakhir Kampanye Dengan Menarik Simpati Warga Kulit Hitam

Kompas dunia | 2 November 2020, 08:58 WIB
Kampanye hari-hari terakhir jelang pemilu oleh capres AS dari Partai Demokrat, Joe Biden. Biden berusaha untuk menarik simpati kaum kulit hitam dengan kampanye di Philadelphia, Minggu (1/11/2020). (Sumber: Associated Press)

PHILADELPHIA, KOMPAS.TV – Calon Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dari Partai Demokrat, menghabiskan hari-hari terakhir kampanye jelang pemilu, dengan meminta dukungan dari para pemilih kulit hitam.

Seperti dikutip dari the Associated Press, Biden berada di Philadelphia pada hari Minggu (1/11/2020). Philadelphia Barat merupakan kawasan dengan mayoritas kulit hitam dan telah mengalami langsung dampak pandemi yang tidak proporsional bagi golongan mereka.

Biden berpartisipasi dalam acara "Jiwa untuk pemungutan suara" yang merupakan bagian dari upaya nasional untuk mendorong pengunjung gereja Kulit Hitam untuk memilih.

"Setiap hari kami melihat adanya perbedaan ras, dalam setiap aspek dari penanganan virus Covid-19," kata Biden pada acara kampanye yang berformat drive-in ini.

Dia menyatakan bahwa penanganan Covid-19 oleh Trump merupakan tindakan yang hampir mengarah pada kriminal, karena menyebabkan korban massal di komunitas kulit hitam.

Di Philadelphia, Biden juga memainkan koneksi lokalnya. Dia tinggal kurang dari satu jam dari kota ini, yaitu di Delaware.

Baca Juga: Trump dan Biden Aktif Kampanye Jelang Pilpres Amerika Serikat

Istri Biden, yaitu Jill Biden, berasal dari wilayah tersebut dan meminta warga disana untuk memberikan kemenangan pada Biden.

“Pesan saya sederhana: Pennsylvania sangat penting dalam pemilihan ini,” kata Biden yang berbicara di depan pendukungnya, yang menghadiri kampenye dari dalam mobil yang diparkir di luar Gereja Baptis Sharon di Philadelphia.

Bagi Biden, memperhatikan pemilih kulit hitam merupakan bagian penting dari koalisi yang perlu dia bangun untuk menang.

Kampanye Biden mencoba memperbaiki jumlah pemilih Kulit Hitam, yang menurun drastis dari jika dibandingkan pada pemilu 2012 dengan 2016.

Penurunan terjadi di kota-kota seperti Milwaukee, Cleveland, dan Philadelphia.

Penurunan jumlah pemilih kulit hitam ini turut berkontribusi pada kemenangan Trump terhadap Hillary Clinton di pemilu 2016.

Jalan Biden menuju kemenangan harus mencakup kota-kota mayoritas kulit hitam, seperti Philadelphia dan Detroit. Selain itu, kota-kota yang juga sangat penting adalah Pennsylvania dan Michigan.

Baca Juga: Biden: Saya Akan Beralih dari Bahan Bakar Minyak

"Realitas sejarah sekaligus budaya bagi komunitas kami adalah bahwa Hari Pemilu mewakili tindakan politik kolektif, dan ini merupakan kelanjutan dari perjuangan kami untuk mendapatkan kewarganegaraan penuh di negara ini," kata Adrianne Shropshire, direktur eksekutif BlackPAC.

BlackPAC merupakan organisasi independen yang dipimpin kaum kulit hitam. Mereka menggunakan kekuatan politik dan pemilihan umum untuk mengubah sistem ekonomi, keadilan, dan politik di AS.

"Para pemilih kulit hitam muncul dengan cara yang tidak mereka lakukan pada tahun 2016 dan kami dapat mengambil hati mereka dalam hal itu," tambah Shropshire.

Di Detroit, para pejabat memproyeksikan jumlah pemilih akan meningkat sebanyak 50% dibanding pemilu 2016. Namun tetap lebih rendah dari 2008 ketika pencalonan Obama mencatat rekor partisipasi pemilih kulit hitam.

Baca Juga: Tolak Tuduhan Trump, Biden: "Trump Putus Asa!"

Penyelenggara akar rumput di wilayah Philadelphia telah menghabiskan waktu berbulan-bulan melibatkan pemilih potensial. Banyak dari mereka yang akan memberikan suara untuk pertama kalinya pada Hari Pemilihan.

"Sebagian besar pemilih kulit hitam di Philadelphia bersikap skeptis terhadap pemungutan suara melalui surat," kata Joe Hill, seorang veteran Partai Demokrat.

"Banyak dari kita yang sudah mendapatkan surat suara. Tapi Hari Pemilihan selalu menjadi segalanya di Philadelphia," kata Hill.

Biden juga sangat kontras dengan Trump tentang tanggapannya atas pembunuhan yang dilakukan polisi terhadap Breonna Taylor di Kentucky dan George Floyd di Minneapolis. Kematian mereka memicu gerakan protes besar dengan slogan “Black Lives Matter”.

Biden menanggapi kematian Breonna Taylor dan George Floyd dengan mengakui rasisme sistemik yang melingkupi kehidupan Amerika. Sementara Trump menekankan dukungannya kepada polisi dengan dalih menjaga hukum dan ketertiban.

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU