Warga Muslim Prancis Tak Rayakan Maulid Nabi Muhammad sebagai Solidaritas bagi Korban Teror Nice
Kompas dunia | 30 Oktober 2020, 16:32 WIBSeorang guru bernama Samuel Paty dipenggal setelah mengadakan diskusi dan menunjukkan karikatur Nabi Muhammad.
Pelaku pemenggalan tersebut adalah seorang pemuda Chechnya yang kemudian mati ditembak oleh polisi setelah melakukan aksinya.
Baca Juga: Petinggi Uni Eropa Sampaikan Solidaritas Untuk Prancis
Kematian Paty membuat Presiden Macron mengeluarkan pernyataan kontroversial.
Dia menegaskan tak akan melarang peredaran karikatur Nabi Muhammad sebagai bentuk kebebasan berekspresi.
Bahkan karikatur tersebut ditunjukkan di sebuah gedung pemerintahan. Selain itu, Macron mengasosiasikan Islam dengan terorisme.
Baca Juga: Warga Muslim Prancis Kutuk Penusukan dan Pemenggalan di Nice
Hal itu yang kemudian membuat masyarakat Muslim dunia marah dan mengecamnya.
Tak lama setelah teror di Nice, Konsulat Prancis di Arab Saudi juga diserang dan seorang petugas keamanan ditusuk.
Hal itulah yang kemudian membuat Pemerintah Prancis meningkatkan status ancaman keamanan di negaranya ke level tertinggi.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV