Pilih ke Bar Dibanding Urusi Anaknya yang Sekarat hingga Tewas, Ibu Ini Dipenjara
Kompas dunia | 29 Oktober 2020, 20:24 WIBEDINBURGH, KOMPAS.TV - Seorang ibu dipenjara setelah dinyatakan bersalah karena meninggalkan anaknya yang sekarat hingga akhirnya tewas.
Pengadilan Tinggi di Edinburg pun menghukumnya dengan penjara selama 3,5 tahun.
Ibu bernama Sharon Goldie memilih ke bar daripada mengurus anaknya, Robyn Goldie yang tengah sekarat.
Baca Juga: Tak Lama Setelah Teror di Nice, Penusukan Terjadi di Konsulat Prancis di Arab Saudi
Kejadian mengenaskan tersebut terhadi pada 26 Juli 2018. Robyn Goldie yang berusia 13 tahun saat itu mengalami peradangan pada perutnya.
Menurut pengadilan seperti dikutip dari Mirror, Sharon Goldie bukannya mencari pertolongan untuk sang putri, dia malah pergi ke bar.
Sebelum pergi, dia hanya memberikan Robyn obat penghilang rasa sakit. Dia memutuskan pergi ke bar dengan temannya karena merasa udaranya sedang bagus.
Baca Juga: Aksi Pemenggalan dan Penusukan Kembali Terjadi di Prancis, Tiga Orang Tewas
Ironisnya, Robyn tewas sejam kemudian. Sebenarnya, Robyn tengah berusaha mencari pengobatan sepekan sebelumnya.
Namun, Sharon kemudian memutuskan untuk menghentikan pengobatan tersebut.
Sharon mengakui dirinya bersalah pada sidang dengar pendapat sebelumnya.
Dia mengaku bersalah karena dengan sengaja mengabaikan putrinya dengan cara yang dapat menyebabkan penderitan atau cedera yang tak perlu pada kesehatannya antara 12 Juli 2017 hingga 26 Juli 2018.
Baca Juga: Kecam Macron karena Perbolehkan Kartun Nabi Muhammad, Khamenei: Tindakan Bodoh
Dia juga mengakui tak mampu memberikan putrinya makanan yang seharusnya, baju atau pemanas, dan memukulinya, serta meigizinkannya untuk merokok ganja dan meminum alkohol.
Hakim Beckett yang memimpin pengadilan mengungkapkan apa yang dilakukan Sharon Goldie merupakan kekejaman yang cukup besar selama periode yang lama dan tidak ada laternatig hukuman selain penjara.
“Meski putri Anda kadang-kadang bisa menantang dan menyulitkan, dia telah mengalami cobaan berat karena pengabaian dan perlakukan buruk ada cukup lama,” katanya.
Baca Juga: Senjata Makan Tuan, 12 Prajurit Korea Utara Terluka Terkena Ranjaunya Sendiri
“Anda memiliki cukup uang untuk memberikan makanan kepada putri Anda, tetapi memilih untuk tak melakukannya dan malah membeli alkohol serta ganja. Anda memberikannya kepada istri Anda, bukannya nutrisi yang diperlukan,” tambahnya.
Pihak pengadilan mengungkapkan Robyn sempat merasa tak enak badan sebelum kematiannya.
Dia sempat mengatakan membutuhkan ambulans dan sang ibu menolaknya. Dia juga menolak tawaran seorang rekannya untuk membawa Robyn ke rumah sakit dengan Taksi.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV