Prancis dan Turki Tegang, Presiden Prancis Tak Terima Dihina Erdogan
Kompas dunia | 26 Oktober 2020, 11:39 WIBPARIS, KOMPAS.TV – Presiden Prancis Emmanuel Macron mencuitkan dalam Twitter, sebuah pesan yang ditulis dalam bahasa Prancis, Inggis dan Arab. Pesan ini bertuliskan bahwa Prancis tidak akan pernah menyerah.
Dia juga menulis bahwa Prancis menghormati perbedaan dalam semangat perdamaian. Dia menuliskan bahwa dia tidak akan menerima pidato yang sarat akan kebencian dan akan membela debat yang masuk akal.
Macron mencuitkan hal ini, di tengah meningkatnya ketegangan Prancis dengan Turki.
Baca Juga: Erdogan Dukung Azerbaijan dalam Konflik Nagorno-Karabakh, Ini Alasannya
Prancis memanggil pulang duta besarnya di Turki untuk melakukan konsultasi, setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Macron membutuhkan perawatan kesehatan mental.
Erdogan membuat komentar pedas itu pada Sabtu lalu, saat dia mengkritik sikap Macron terhadap Islam dan umat muslim.
Sehari setelah mengatakan bahwa Macron perlu diperiksa kepalanya, Erdogan kembali menyerang pemimpin Prancis itu pada hari Minggu. Ia mengatakan bahwa Macron telah tersesat.
Baca Juga: Sebut Islam dalam Krisis, Presiden Prancis Emmanuel Macron Dikritik Aktivis Muslim Dunia
"Orang yang bertanggung jawab atas Prancis (Presiden Emmanuel Macron) telah tersesat. Dia terus membicarakan Erdogan saat di tempat tidur dan saat terjaga. Lihatlah diri Anda sendiri dulu dan apa yang Anda lakukan. Saya katakan kemarin, dia (Macron) adalah sebuah kasus. Dan dia benar-benar harus diperiksa (kesehatannya)," ujar Erdogan pada Minggu (25/10/2020) seperti dilansir dari the Associated Press.
Sebelumnya, pada awal bulan ini Macron berbicara tentang masalah yang diciptakan oleh muslim radikal di Prancis. Macron menyebut tindakan muslim radikal sebagai separatisme Islamis.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV