Molave Meningkat Menjadi Topan, 9.000 Rumah Mengungsi Di Filipina
Kompas dunia | 26 Oktober 2020, 11:25 WIBManila, Kompas TV - Provinsi di bagian selatan pulau utama Luzon pada Minggu, dilintasi oleh Topan Molave yang menghantam daratan, membawa hujan lebat serta angin kencang, kata para pejabat.
Sedikitnya hampir 9.000 orang meninggalkan rumah mereka di Filipina ketika Topan Molave datang, seperti dilansir dari Reuters.
Laporan kerusakan jalan dan jembatan, banjir dan insiden tanah longsor di beberapa daerah, telah diterima oleh Badan pemantau bencana namun sejauh ini tidak ada korban jiwa.
Molave meningkat menjadi topan saat bergerak ke barat dan mendarat di atas Pulau San Miguel di provinsi Albay pada sore hari. Kecepatan angin berkepanjangan 130 kilometer per jam (80 mph).
Hal itu membuat pendaratan kedua di kota Malinao juga di Albay, saat biro cuaca setempat melaporkan.
Badan pemantau bencana mengatakan sekitar 5.518 orang dievakuasi ke tempat yang lebih aman, sementara 3.421 orang berlindung bersama kerabat mereka di daerah di luar zona bahaya.
Molave mengikuti Badai Tropis Saudel, yang pekan lalu menyebabkan banjir yang meluas di provinsi Quezon di wilayah Calabarzon, tenggara ibu kota Manila.
Biro cuaca memperingatkan gelombang badai setinggi 2 meter (6,5 kaki) di daerah pesisir di provinsi Samar utara, wilayah Bicol dan bagian tengah dan selatan provinsi Quezon.
Untuk beberapa wilayah provinsi, antara lain di wilayah Bicol dan Calabarzon, dan beberapa provinsi di Filipina tengah, serta untuk Metro Manila dan provinsi Luzon tengah di Bulacan, Pampanga, Bataan dan Zambales, Peringatan angin siklon tropis dikeluarkan.
Sejumlah 569 orang terdampar di pelabuhan disebabkan karena angin kencang, operasi perjalanan laut juga terpaksa dibatalkan di zona berbahaya.
Molave diperkirakan akan terus meningkat di Laut Cina Selatan, Setelah melintasi kepulauan Filipina, ungkap biro cuaca.
Penulis : Agung-Pribadi
Sumber : Kompas TV