13 Warga Korea Selatan Meninggal Usai Divaksin Flu, Pemerintah Lancarkan Investigasi
Kompas dunia | 22 Oktober 2020, 16:57 WIBSEOUL, KOMPAS.TV - Jumlah warga Korea Selatan yang meninggal usai diberikan vaksin flu mengalami penambahan.
Tercatat sudah 13 orang meninggal setelah divaksin oleh vaksin flu yang diberikan Pemerintah Korea Selatan hingga Kamis (22/10/2020.
Sebelumnya, Pemerintah Korea Selatan melakukan program vaksinasi gratis terhadap 19 juta warga Korea Selatan bulan lalu.
Baca Juga: Menlu AS Mike Pompeo Akan Berkunjung ke Indonesia
Saat ini tercatat sudah 13 juta orang yang divaksinasi. Langkah itu dilakukan untuk menghindari wabah flu setelah sebelumnya Korea Selatan menghadapi wabah Covid-19.
Seorang ramaja berusia 17 tahun meninggal hanya dua hari setelah menerima vaksinasi.
Dia pun menjadi orang pertama yang tercatat meninggal seusai divaksin. Laporan lain yang diterima mengungkapkan orang tua menjadi yang paling rawab.
Baca Juga: Kumbang Besi Menjadi Ide Desain Pesawat Dan Bangunan Yang Lebih Tangguh
Pada delapan kasus meninggal lainnya, dialami oleh orang yang berusia antara 70 hingga 80 tahun.
Pihak Pemerintah Korea Selatan saat ini tengah menginvestigasi kejadian tersebut.
“Saya mengerti dan menyesali keraguan masyarakat atas vaksin ini,” ujar Menteri Kesehatan Korea Selatan, Park Neung-hoo dilansir dari BBC.
Baca Juga: Layanan Streaming Quibi Stop Beroperasi Hanya Enam Bulan Setelah Peluncuran
“Kami saat ini tengah mencari penyebabnya, tetap akan sekali lagi melakukan pemeriksaan terhadap seluruh proses yang melibatkan pihak pemerintah, dari produksi hingga distribus,” tambahnya.
Meski begitu, kejadian ini membuat kepercayaan masyarakat terhadap vaksin flu tersebut menipis.
Sementara itu, Profesor Kim Jun-kon yang menjadi pemimpin investigasi merasa kematian tersebut tak berhubungan dengan vaksin.
Baca Juga: Seekor Jaguar Yang Selamat Dari Kebakaran Brasil dikembalikan Ke Habitatnya
Dia pun mencoba meyakinkan masyarakat Korea Selatan bahwa program vaksinasi ini aman.
Hal itu diperkuat pernyataan Kepala Agensi Kontrol dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan, Jong Eun-kyeong.
Dia menegaskan bahwa pihaknya melihat kemungkinan kematian yang disebabkan oleh vaksin tersebut sangat rendah.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV