> >

AS Sebut Ada Serangan Siber Terhadap Jepang Terkait Vaksin Covid-19

Kompas dunia | 20 Oktober 2020, 00:23 WIB
Lembaga penelitian Jepang yang mengembangkan vaksin Covid-19 telah dilanda serangan siber. (Sumber: Istimewa)

Menanggapi hal itu pihak Otoritas China membantah tuduhan bahwa mereka mengerahkan peretas untuk mencuri data dari perusahaan pengembang vaksin Covid-19. Tuduhan itu menurut Kementerian Luar Negeri China tidak berdasar dan tidak memiliki bukti kuat.

AMEDJepang Sponsori 20 Proyek Vaksin Covid-19

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sekitar 190 proyek vaksin sedang berlangsung hingga akhir September. Beberapa di antaranya telah memasuki tahap akhir uji coba.

Di Jepang, Universitas Tokyo, Universitas Osaka dan Institut Penyakit Menular Nasional juga terlibat dalam proyek vaksin Covid-19.

Badan Penelitian dan Pengembangan Medis Jepang (AMED) yang disponsori pemerintah Jepang, mengalokasikan dana untuk mendukung 20 proyek vaksin yang dilakukan oleh universitas dan perusahaan swasta. AMED mengalokasikan hingga 10 miliar yen (USD95 juta) untuk setiap proyek.

Baca Juga: Akhir Tahun, Pemerintah Pastikan Vaksin Covid-19 Tersedia untuk 9,1 Juta Orang

Perusahaan farmasi besar Jepang,  Takeda Pharmaceutical Co. dan Daiichi Sankyo Co. telah dipilih untuk skema dukungan badan tersebut dalam  pengembangan vaksin COVID-19.

Namun demikian hingga kini belum diketahui kapan vaksin COVID-19 pertama yang dikembangkan di dalam negeri akan digunakan.

Hingga kini tercatat jampir 40 juta orang di seluruh dunia terdampak oleh pandemi Covid-19 sejak pertama kali dilaporkan di Kota Wuhan, China, Desember lalu. Dari angka tersebut, lebih dari 1,1 juta orang meninggal karena Covid-19.

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU