> >

Erdogan Dukung Azerbaijan dalam Konflik Nagorno-Karabakh, Ini Alasannya

Kompas dunia | 19 Oktober 2020, 23:34 WIB
Presiden Turki. Recep Tayyip Erdogan. (Sumber: AP Photo)

ANKARA, KOMPAS.TV - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan akhirnya mengungkapkan alasannya mendukung Azerbaijan dalam konflik Nagorno-Karabakh.

Konflik daerah sengketa Nagorno-Karabakh melibatkan Armenia dan Azerbaijan.

Namun, sejumlah negara turut memberikan dukungan kepada salah satu dari keduanya.

Baca Juga: Tersesat, Tentara China Ditangkap Pihak India di Wilayah Perbatasan

Salah satunya adalah Turki, yang memberikan dukungan dan bantuan kepada Azerbaijan.

Menurut Erdogan salah satunya alasannya adalah karena Amerika Serikat (AS), Rusia dan Prancis, yang merupakan pemimpin bersama Organisasi Kemanan dan Kerja Sama (OSCE) di Eropa memberikan dukungan pada Armenia.

Erdogan juga mengklaim ketiga negara tersebut bahkan memberikan bantuan senjata untuk Armenia.

Baca Juga: Saeb Erekat, Sekjen PLO, Berada Dalam Kondisi Kritis

“Apa yang terjadi di Irak, Suriah dan Balkan di masa lalu, kini Libya dan Karabakh menunjukkan kepada kita bagaimana diskriminasi, pemisahan diri dan mengejar keuntungan kecil tak menghasilkan apa-apa kecuali darah dan air mata,” tutur Erdogan dikutip dari TRT World.

Dia pun menilai tindakan Azerbaijan dalam masalah ini sudah tepat, karena Nagorno-Karabakh sejatinya berada di wilayah negara tersebut.

“Saudara kami, Azerbaijan saat ini berjuang dengan serius melawan Armenia. Mengapa mereka berjuang dalam pertempuran ini?” tanyanya.

“Karena mereka berjuang untuk membebaskan tanah Azerbaijan yang dijajah dari Armenia. Apalagi yang lebih alami dari itu?” lanjutnya.

Erdogan pun menilai OSCE yang seharusnya bisa membantu menyelesaikan permasalahan ini, tak memberikan hasil yang memuaskan pada 30 tahun terakhir.

Baca Juga: Petarung MMA Ini Sebut Pemenggal Guru Sejarah di Paris Sebagai Pahlawan

“Akibatnya, saudara dari Azerbaijan harus berjuang untuk membaskan teritori yang dijajah. Semoga Allah membantu mereka,” katanya.

“Saya percaya mereka akan bisa kembali mendapatkannya dan membebaskan diri dari jajahan Armenia. Kami berdoa untuk mereka. Semoga mereka berhasil,” tambahnya.

Pertempuran antara Azerbaijan dan Armenia terjadi sejak Minggu (27/9/2020) dan mengakibatkan lebih dari 500 orang tewas dan ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal.

Baca Juga: IMF: Hampir Seluruh Negara Timur Tengah Mengalami Resesi

Gencatan senjata antara kedua negara sudah dua kali terjadi pada dua pekan terakhir, tetapi pertempuran tetap terjadi.

Wilayah Nagorno-Karabakh menjadi sengket kedua negara setelah terlepas dari Uni Sovyet.

Meski berada di dalam wilayah Azerbaijan, kebanyakan yang menempati daerah itu berasal dari etnis Armenia.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU