> >

Dukung Pemenggalan Guru Sejarah di Paris, Anggota Parlemen Tunisia Diperiksa

Kompas dunia | 19 Oktober 2020, 17:57 WIB
Warga Prancis menyalakan lilin di Paris, Minggu (18/10) sebagai tanda duka cita atas pemenggalan seorang guru sejarah usai mendiskusikan karikatur Nabi Muhammad di kelasnya, (Sumber: AP Photo)

TUNIS, KOMPAS.TV - Anggota parlemen Tunisia, Rached Khairi diperiksa setelah memberikan dukungannya atas pemenggalan seorang guru di Prancis.

Sebelumnya, seorang guru sejarah dipenggal di jalanan dekat sekolahnya di Conflans-Saint-Honorine, Paris, Prancis, Jumat (16/10/2020) waktu setempat.

Guru bernama Samuel Paty dan berusia 47 tahun itu disinyalir dipenggal karena sempat mendiskusikan mengenai karikatur Nabi Muhammad dan memperlihatkan gambar tersebut.

Baca Juga: Konsumsi Obat Antidepresi Berlebihan, Ibu Ini Pukuli Putri Kecilnya dengan Martil hingga Tewas

Pelaku pemenggalan dikabarkan warga Chechnya kelahiran Rusia berusia 18 tahun.

Bagi umat muslim gambar Nabi Muhammad sendiri merupakan sebuah larangan keras. Khiari sendiri membela pemenggalan tersebut di akun Facebook miliknya.

“Menghina utusan Tuhan adalah penghinaan dan kejahatan terbesar. Siapa pun yang melakukan pantas menerima konsekuensi,” tulisnya seperti dikutip dari Deutsche Welle.

Baca Juga: Donald Trump Merasa Seperti Superman, Ini Alasannya

Atas sikapnya tersebut, Kantor Kejaksaan Publik di Tunis menegaskan posisi Khiari di parlemen akan diperiksa.

Dia pun mengungkapkan pendapatnya atas pemeriksaan tersebut serta mengenai posisinya yang terancam di Parlemen di media sosial tersebut.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU