AS Undang Prabowo saat Hubungan Indonesia dan China Erat
Kompas dunia | 18 Oktober 2020, 17:25 WIBKOMPAS.TV - Sejak 15 Oktober hingga 19 Oktober 2020 waktu setempat, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berada di Amerika Serikat atas undangan Menhan Amerika Serikat Mark Esper.
Kedatangan Prabowo ke AS mendapat sorotan dari media massa Amerika Serikat, The New York Times.
Ke Pentagon, kantor Menteri Pertahanan AS, itulah tujuan Prabowo Subianto, memenuhi undangan Menhan Amerika Serikat Mark Esper.
Di agenda resmi, selain bertemu Esper, Prabowo akan bertemu sejumlah pejabat tinggi pertahanan Amerika Serikat,
Dengan pertemuan ini, sejumlah harapan ada di pundak Prabowo, khususnya menormalisasi hubungan pertahanan Indonesia dan Amerika Serikat yang sempat mesra sejak era 1970-an hingga 1999.
Baca Juga: Alat Deteksi Tsunami Diperiksa, Antisipasi Ancaman Bencana
Kedatangan Prabowo ke AS mengejutkan sejumlah pihak, termasuk dalam negeri Amerika Serikat.
The New York Times, dalam lamannya, melaporkan Prabowo datang meski ada kritik dari sejumlah lembaga Hak Asasi Manusia, termasuk Amnesty International Indonesia dan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan, KontraS.
Tetapi, menurut Jubir Menteri Pertahanan Dahnil Anzar, Prabowo tidak risau dengan kelompok yang menolaknya ke Amerika Serikat.
Politico, media AS yang pertama kali mengangkat informasi Prabowo diundang Mark Esper, menduga bahwa undangan tersebut lebih dari sekadar bicara pertahanan, tapi soal kedekatan Indonesia dan China, di tengah hubungan Amerika Serikat dan China yang mengalami ketegangan dalam beberapa tahun terakhir.
Hal ini juga yang menurut Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana sebagai niat AS mengundang Prabowo, mengimbangi kedekatan Indonesia dengan China.
Baca Juga: Puskesmas Sudah 3 Kali Ditutup Karena Pegawai Positif Corona
Dengan posisi Amerika Serikat, China, dan Indonesia, bagaimana penerapan politik luar negeri Indonesia ke depan? Apalagi pertarungan pengaruh China dan AS juga terasa di Asia Tenggara.
Kini tergantung Prabowo, sebagai mantan jenderal TNI yang paham politik luar negeri Indonesia, punya kesempatan berunding untuk bisa meningkatkan kepentingan nasional Indonesia di tengah pertarungan China dan Amerika Serikat.
Baca Juga: 27 Santri Ponpes Al I'tishom Karawang Positif Corona
Jangan lewatkan streaming Kompas TV live 24 jam non stop di https://www.kompas.tv/live agar kamu semua tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia. Subscribe juga channel YouTube Kompas TV dan aktifkan lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru langsung.
Penulis : Christandi-Dimas
Sumber : Kompas TV