> >

Sudah Ingin Bekerja, Trump Merasa Tak Tularkan Virus

Kompas dunia | 9 Oktober 2020, 08:27 WIB
Presiden AS Donald Trump mengacungkan kedua jempolnya ketika baru saja tiba di Gedung Putih, usai mendapat perawatan di Pusat Medis Walter Reed, Senin (5/10/2020). (Sumber: Associated Press)

Baca Juga: Pulang Dari Rumah Sakit, Trump Sudah Mulai Bekerja di Ruang Oval

Sejak kembali ke Gedung Putih pada Senin malam, hanya beberapa staf - yang sudah bertemu dengan Trump. Dokter kepresidenan belum melakukan konferensi pers sejak Trump meninggalkan rumah sakit. Mereka hanya mengeluarkan pernyataan dengan beberapa informasi terbatas.

"Kami yang mengamati dari luar hanya memperhatikan isyarat, saya bahkan menyebutnya sebagai petunjuk tentang kesehatan Trump, dan kapan dia kemungkinan tidak menular lagi, kata Dr. William Schaffner, spesialis penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center.

Awal pekan ini, tim dokter kepresidenan mengatakan akan bekerja sama dengan fasilitas penelitian medis militer untuk melakukan pengujian lanjutan. Pengujian ini akan menentukan kapan presiden tidak lagi menularkan Covid-19.

Namun hingga kini, mereka belum merilis rincian tentang hasil tesnya, termasuk kapan terakhir kali Trump melakukan tes.

Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular terkemuka di pemerintah mengatakan, harus dilakukan dua tes PCR dalam selang waktu 24 jam. Hasil dari kedua tes ini akan menjadi faktor kunci untuk menentukan apakah seseorang masih menularkan Covid-19 atau tidak.

Baca Juga: Trump Tak Alami Gejala Covid-19 Dalam 24 Jam Terakhir

“Jadi jika presiden telah mengalami 10 hari tanpa gejala, dan telah dilakukan tes (dengan hasil negatif), maka berdasarkan ilmu pengetahuan, Anda dapat membuat asumsi bahwa dia tidak terinfeksi virus lagi,” kata Fauci, Kamis di MSNBC.

Menurut Dr. William Morice dari Mayo Clinic, tes laboratorium yang sensitif seperti tes PCR, akan mendeteksi virus dari sampel yang diusapkan di hidung dan tenggorokan.

“Dengan menggunakan metode ini, tim dokter kepresidenan dapat mengukur dan melacak jumlah virus dalam sampel yang diambil dari waktu ke waktu,” ujar Morice seperti dilansir dari the Associated Press.

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV

Tag

TERBARU