> >

Trump Terinfeksi Covid-19, Nasib Debat Capres Jadi Tak Menentu

Kompas dunia | 9 Oktober 2020, 04:53 WIB
Presiden AS Donald Trump (kiri) dan capres Partai Demokrat Joe Biden (kanan) dalam debat capres perdana AS yang berlangsung di Cleveland Selasa (29/9/2020). (Sumber: Associated Press)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Nasib debat jelang pemilu antara Presiden Donald Trump dan calon presiden Partai Demokrat Joe Biden, menjadi tidak pasti menyusul kondisi Trump yang masih terinfeksi Covid-19. Debat capres AS yang kedua dijadwalkan pada 15 Oktober mendatang di Miami.

Hingga kini belum ada kepastian apakah kita akan kembali melihat Trump dan Biden beradu gagasan di panggung debat. Ada usulan, debat capres kedua akan diadakan secara virtual.

Namun Trump yang terlihat sudah sangat bersemangat untuk kembali ke panggung politik, mengatakan tidak akan berpartisipasi jika debat itu tidak dilakukan secara langsung.

Baca Juga: Debat Cawapres AS: Harris Tuding Penanganan Corona Rezim Trump Sebagai Kegagalan Terbesar

Tim Kampanye Biden kemudian menyarankan agar debat ditunda selama satu minggu hingga 22 Oktober.

Kemudian Trump menyetujui debat pada 22 Oktober, tetapi hanya jika dilakukan dengan tatap muka langsung. Tanggal 22 Oktober seharusnya dijadwalkan sebagai debat ketiga mereka. Trump kemudian mengusulkan debat ketiga diundur menjadi 29 Oktober.

Namun penasihat Biden menolak usulan tanggal debat ketiga, karena dianggap terlalu dekat dengan hari pemungutan suara yang dijadwalkan pada 3 November.

Baca Juga: Kacau!! Trump Pakai Strategi Interupsi dan Bully Terhadap Rivalnya Saat Debat Capres

“Pada musim panas lalu kami menyetujui akan ada tiga debat,” kata Biden saat berkampanye di Arizona. "Debat pertama: tatap muka langsung. Debat kedua: menggunakan format balai kota (town hall). Debat ketiga: tatap muka langsung. Kami menetapkan tanggalnya. Saya tetap dengan tanggal itu. Saya akan datang, saya akan ke sana . Dan jika ternyata dia muncul, baiklah. Jika tidak, baiklah. ”

Saat ini Komisi Debat memiliki tugas yang tak mudah. Mereka harus menemukan titik temu antara kedua pihak yang sedang bersaing. Terlebih, saat ini perhatian rakyat AS sedang tertuju pada komisi ini, menyusul debat capres pertama pada 29 September lalu yang dianggap sebagai debat yang buruk. Kedua capres saling serang dan menyela, sedangkan moderator tidak bisa mengambil kendali.

Baca Juga: Debat Capres AS, Biden Bentak Trump

Bagi Trump yang sedang memulihkan diri dari COVID-19 di Gedung Putih, ia sangat ingin terlihat sudah pulih dan siap untuk maju ke panggung debat.

Dalam sebuah wawancara dengan Fox Business, Trump bersikeras bahwa dia dalam kondisi sangat baik. Dia bahkan menyebut gagasan debat virtual sebagai lelucon.

“Saya tidak akan melakukan debat virtual,” katanya.

Manajer kampanye presiden, Bill Stepien, mengatakan Trump akan menggelar rapat umum yang membicarakan tentang debat pada Kamis depan. Meskipun belum diketahui apakah dia sudah cukup sehat untuk memimpin rapat.

Dengan waktu hanya kurang empat minggu dari hari pemungutan suara, tekanan semakin meningkat di kubu Trump. Hasil jajak pendapat masih menempatkan Biden lebih unggul. Debat di hadapan puluhan juta penonton televisi, diharapkan dapat membalikkan keadaan dan mendongkrak suara untuk kubu Trump.

Namun di sisi lain, debat juga berpotensi untuk semakin menurunkan popularitas Trump. Ahli strategi kubu Republik mengatakan, dukungan pada mereka semakin terkikis pada debat capres perdana minggu lalu, ketika Trump tampil terus menyerang Biden dan mendukung kelompok supremasi kulit putih.

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV

Tag

TERBARU