Mengejutkan, Ternyata Ada Rakyat Iran yang Doakan Trump Sembuh
Kompas dunia | 8 Oktober 2020, 22:56 WIBTEHERAN, KOMPAS.TV - Pada masa Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, Iran menjadi salah satu musuh besar negara tersebut.
Namun uniknya, ternyata ada juga rakyat Iran mendoakan kesembuhan dari sosok kontroversial tersebut.
Trump memang baru saja dinyatakan positif Covid-19 dan sempat dirawat di Rumah Sakit meski kini dikabarkan sudah kembali bekerja.
Baca Juga: Cemburu, Pria Ini Pukuli Istri hingga Tewas di Pesta Pernikahannya
Keadaan itu diungkapkan oleh Asisten Profesor Universitas Shahid Behesti yang juga penasihat Kementerian Energi Iran, Mohammad Fazeli.
“Tidak aneh Donald Trump dirawat di rumah sakit karena virus Corona. Tetapi yang aneh di Iran, di antara orang yang hidup tersiksa sejak era kepresidenan Trump, mendoakannya sembuh,” tulis Fazeli di Instagram seperti dikutip dari Fox Sport.
“Sejak pagi saya mendengar orang yang mengharapkan agar Trump keluar dari rumah sakit dengan aman,” tambah pria yang juga Deputi Direktur Pusat Penelitian Kantor Presiden.
Menurut Fazeli, ada dua grup yang masyarakat Iran yang mendoakan kesembuhan Trump.
“Yang pertama adalah masyarakat kebanyakan yang berpikir masa kepresidenan Trump dan kembalinya sanksi telah menyababkan kondisi ekonomi Iran rusak parah dan tak ada harapan reformasi dari dalam, kecuali adanya tekanan dari luar,” katanya.
Baca Juga: Mantan Direktur CIA Merasa Trump Akan Berbahaya Jika Terpilih Lagi sebagai Presiden AS
“Yang kedua adalah, rakyat Iran yang berpikir kematianmya karena Corona membuat peluang Joe Biden meningkat, sehingga situasi ekonomi bahkan psikologi dari kemenangan ini berdampak pada meningkanya situasi pemerintahan Hassan Rouhani. Ini yang tak mereka inginkan,” tambah Fazeli.
Kondisi tersebut membuat Fazeli mengimbau Pemerintah Iran untuk mencari tahu kenapa masyarakat Iran kebanyakan memiliki pemikiran secara tersirat mendukung Trump.
Dia merasa hal itu bisa merongrong pemerintahan Iran. Apalagi, beberapa waktu lalu unjuk rasa anti-Pemerintah sempat melanda negara Mullah itu.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV