Jelang Debat Perdana Presiden AS: Serangan Trump Dinilai Tidak Konsisten
Kompas dunia | 30 September 2020, 03:00 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Sebagai calon presiden pada 2016, Donald Trump selalu menguasai pemilihan umum dan tidak pernah melepaskannya. Dia dengan sekelompok ahli mendefinisikan lawan-lawannya dengan memberi julukan buruk bagi lawannya. Gaya debatnya adalah mengatakan apapun yang dia suka, dan menarik lawannya dalam jebakan kontroversi yang diciptakannya.
Namun cara-cara seperti ini diperkirakan akan jauh lebih sulit untuk kembali diterapkan dalam pemilihan tahun ini, meskipun Trump masih jadi kekuatan besar dalam kontestasi. Dia telah berulang kali berusaha untuk mengatur dan menyerang kampanye kubu Partai Demokrat.
Kali ini serangan Trump terhadap Biden dianggap tidak konsisten. Hal ini membuat frustasi kubu Partai republik yang menganggap dia telah menyia-nyiakan kesempatan untuk menyerang Biden. Berbagai usaha Trump untuk mengatasi pandemi, penegakan hukum dan pemilihan ekonomi, dianggap gagal menyakinkan para pemilih. Pemilih malah beranggapan bahwa krisis kesehatan masyarakat tidak menjadi perhatiannya.
Selain itu, pada akhir pekan kemarin Trump dihantam isu tentang pajak dan keuangan pribadi, yang diungkap oleh the New York Times.
Debat presiden pertama hari ini antara Trump dan Biden, memberikan kesempatan kepada keduanya untuk membentuk persaingan dan membentuk kesan di mata para pemilih. Namun demikian, pemungutan suara sudah terjadi di beberapa negara bagian. Persepsi publik telah terbentuk, dan Trump kali ini mungkin sudah kehabisan waktu untuk menebar pesona.
“Donald Trump pada dasarnya menghadapi tiga musuh dalam kampanye ini: Dia menghadapi virus corona, dia menghadapi Joe Biden, dan dia menghadapi waktu (yang sempit),” kata Neil Newhouse, seorang praktisi jajak pendapat dari Partai Republik, seperti dilansir dari Associated Press.
Menjelang debat hari ini, Trump telah menyiapkan sejumlah serangan terhadap Biden. Serangannya diperkirakan akan menyasar karakter dan mental Biden, namun serangan Trump kerap kali dinilai tidak konsisten.
Terkadang Trump menggambarkan Biden sebagai kandidat sayap kiri. Lain waktu dia berpendapat bahwa meski Biden lebih moderat, dia akan dikendalikan oleh faksi-faksi paling liberal partainya.
Trump secara agresif berargumen bahwa saingannya yang berusia 77 tahun itu telah kehilangan langkah dan tidak siap untuk menjadi presiden.
Namun dalam poin pembicaraan kampanye Trump yang dikirim Partai Republik pada hari Senin, mereka memperingatkan bahwa kemampuan Biden dalam debat tidak boleh diremehkan.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV