Amuba Pemakan Otak Tewaskan Bocah 6 Tahun, Texas Berlakukan Kondisi Bencana
Kompas dunia | 28 September 2020, 13:05 WIBTEXAS, KOMPAS.TV - Seorang bocah pria berusia 6 tahun asal Lake Jackson, Texas, Amerika Serikat (AS) dikabarkan telah tewas karena terinfeksi amuba pemakan otak.
Organisme berbahaya tersebut ditemukan berasal dari persedian air di wilayah tersebut.
Penemuan amuba tersebut membuat Gubernur Texas, Greg Abbot mendeklarasikan kondisi bencana.
Baca Juga: Kisruh dengan Azerbaijan, Armenia Tak Ingin Erdogan Ikut Campur
Pada awal bulan ini, Petugas Kesehatan Brazoria County telah mengingatkan kota Lake Jackson, Texas, mengenai bocah yang dirawat karena Amobe Naegleria Fowleri.
Organisme itu biasanya ditemukan di peraitan hangat di sungai dan biasanya masuk melalui hidung.
Pusat Kontrol Penyakit (CDC) mengatakan organisme itu kemudian akan berjalan hingga otak dan menghancurkan saraf-saraf otak.
Baca Juga: Malangnya Pekerja Kebun Binatang Ini, Dihajar Gorila Seberat 200 Kg hingga Cedera Serius
Pihak CDC dan Departemen Kesehatan Texas langsung melakukan tes dari sumber air di kota tersebut.
Dari pemeriksaan awal ditemukan 11 sampel terbukti positif. Sampel itu berasal dari hydran air di pusat kota, tangka penyimpanan air, serta selang yang berada di rumah sang anak.
Baca Juga: NY Times: Trump Hanya Bayar Pajak Sejumlah USD 750 di Tahun Dia Mencalonkan Diri Sebagai Presiden AS
Pihak otoritas sendiri telah mengeluarkan imbauan untuk tak menggunakan air dari tempat persedian di delapan kota Texas.
“Dampak dari ancaman ini begitu besar. Potensi kerusakan termasuk, penyakit dan kematian,” tutur Walikota Lake Jackson, Bob Sipple dikutip dari New York Times.
Gubernur Abbot telah merilis deklarasi kondisi bencana, Minggu (27/9/2020) untuk wilayah Brazoria County, termasuk Lake Jackson.
Baca Juga: 14 Anak Panda Raksasa Merayakan Ulang Tahun Pertamanya
Deklarasi tersebut mengizinkan penggunaan sumber daya negara tambahan untuk menangani keadaan darurat.
Kasus infeksi karena amuba pemakan otak itu setiap tahunnya berkisar dari nol hingga delapan kasus.
Di AS kebanyakan kasus tersebut menimpa anak-anak dan remaja.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV