> >

Pegulat Iran Dieksekusi Seusai Dinyatakan Bersalah karena Menusuk Seorang Penjaga Keamanan

Kompas dunia | 13 September 2020, 14:41 WIB
Pegulat Iran, Navid Afkari dieksekusi, Sabtu (13/9/2020) (Sumber: Daily Mail)

TEHERAN, KOMPAS.TV - Seorang pegulat Iran, Navid Afkari telah dieksekusi, Sabtu (13/9/2020) waktu setempat, karena kasus pembunuhan yang dilakukannya.

Afkari sebelumnya dijatuhi hukuman mati usai dinyatakan bersalah karena menusuk seorang pejaga keamanan hingga tewas pada 2018.

Dia membunuh Hassan Turkman, seorang penjaga keamanan sebuah perusahaan air.

Baca Juga: Rakyat Bahrain Menentang Normalisasi Hubungan dengan Israel

Pembunuhan tersebut terjadi ketika dia mengikuti demonstrasi anti-Pemerintah Iran pada 2018.

Kepala departemen pengadilan Provinsi Fars Selatan, Kazem Mousavi mengonfirmasikan eksekusi tersebut.

Seperti dikutip Daily Mail, menurut Mousavi eksekusi itu telah dilakukan pagi ini setelah prosedur hukum dilakukan atas desakan orang tua dan keluarga korban.

Baca Juga: Ancam Prancis, Erdogan: Jangan Macam-Macam dengan Turki!

Kasus ini sempat memantik perhatian dunia internasional. Presiden UFC, Dana White dan Presiden Amerika Serikat (AS), bahkan memohon kepada Iran untuk mengampuni atlet berusia 27 tahun itu.

White mengungkapkan bahwa dirinya berusaha memakai konskesinya di Gedung Putih untuk mengusahakan sesuatu agar nyawa Afkari bisa diselamatkan.

“New York Times menulis cerita tentang pegulat terkenal Iran bernama Navid Afkari. Dia ikut dalam unjuk rasa damai di Iran dan akan dieksekusi karena itu,” kata White.

“Jadi, hal itu menarik perhatian saya, dan yang terpenting orang ini adalah manusia, dan kedua dia adalah salah satu dari kami. Dia bisa saja petarung saya,” tambahnya.

“Yang bisa saya lakukan adalah menghubungi presiden dan bertanya apa dia bisa menolong orang ini,” lanjut White.

Baca Juga: Wanita Prancis Diperkosa di Depan Anaknya, Unjuk Rasa Meledak di Pakistan

Menurut White, Trump berkata padanya akan mencoba mencari cara untuk bisa menyelamatkan Afkari.

Trump sendiri sempat meminta kepada Pemerintah Iran untuk mengampuni Afkari di Twitter-nya.

“Mendengar Iran akan mengeksekusi seorang pengulat hebat dan popular berusia 27 tahun, Navid Afkari, yang ikut serta dalam demonstrasi anti-pemerintah di jalan. Mereka memprotes keadaan ekonomi dan situasi negara yang kian memburuk,” tulis Trump.

Baca Juga: Terkenal Sadis, Kim Jong-Un Hukum Mati 5 Pejabat Seusai Pertanyakan Kebijakannya

“Kepada pemimpin Iran, saya sangat menghargai jika Anda mau mengampuni nyawa anak muda ini dan tidak mengeksekusinya. Terima kasih! @UFC @DanaWhite @FoxNews,” tambahnya.

Menurut keluarganya dan para aktivis, Afkari sempat mengakui dirinya disiksa untuk melakukan pengakuan palsu.

Namun, Pengadilan Tinggi Iran menolak untuk melakukan ulasan atas kasus ini pada akhir Agustus.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU