Ungkap Ketakutannya Jika Belarusia Tumbang, Lukashenko: Rusia Selanjutnya
Kompas dunia | 10 September 2020, 14:14 WIBMINSK, KOMPAS.TV - Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko mengungkapkan ketakutannya jika unjuk rasa bisa membuatnya terguling dari kekuasaan.
Dia menilai jika hal tersebut berhasil, Rusia bisa menjadi korban dari kekuatan rakyat berikutnya.
Protes besar-besaran terjadi di Belarusia sejak Agustus lalu. Masyarakat negara Eropa Timur itu keberatan dengan hasil pemilihan presiden.
Baca Juga: Aduh, Kemaluan Pemuda Ini Digigit Ular saat Buang Air
Lukashenko kembali terpilih sebagai pemimpin Belarusia untuk keenam kalinya.
Masyarakat Belarusia menginginkan agar Lukashenko mundur dari jabatannya, namun dia malah menanggapinya dengan tindakan represif.
Bahkan dia menegaskan dirinya tak akan mundur meski kritikan terus menderanya.
Dia mengungkapkan tak akan membiarkan hal itu terjadi, karena Rusia bisa mengalami imbasnya.
Baca Juga: Pensiunan Kepala Polisi Ini Bunuh Diri Seusai Jadi Suspek Covid-19
Rusia saat ini tengah dipimpin oleh Vladimir Putin dan dengan udang-undang terbaru, Putin bisa lebih lama lagi memimpin negaranya.
Suara-suara sumbang mengenai kepemimpinannya pun mulai menggema, khususnya dari rakyat Rusia sendiri.
“Semua ini sangat menyakitkan bahkan tragis untuk saya, tetapi itu bukan berarti saya menyerah. Saya melihat ini secara filosofis, suatu hari Tuhan akan memanggil saya,” katanya dikutip dari Euronews.
Baca Juga: Perdana Menteri Afghanistan Jadi Target Serangan Bom, 10 Orang Tewas
“Tapi sekarang, saya akan berusaha melindungi apa yang sudah dibangun dengan tangan kami, melindungi semua orang dan mereka adalah mayoritas. Jika hari ini Belarusia jatuh, selanjutnya adalah Rusia,” tambah Lukashenko.
Rusia sendiri memiliki hubungan yang baik dengan Belarusia. Hal itu ditunjukkan Putin dengan dukungannya kepada Lukashenko.
Bahkan Putin siap mengirimkan bantuan militer jika keadaan di Belarusia tak terkendali, sebagai bentuh pershabatannya dengan Lukashenko.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV