Kudeta Mali, Pemimpin Negara Afrika Barat Ingin Presiden Keita Dikembalikan Posisinya
Kompas dunia | 21 Agustus 2020, 13:57 WIBBAMAKO, KOMPAS.TV - Kudeta yang dilakukan junta militer Mali terhadap Presiden Ibrahim Boubacar Keita membuat para pemimpin negara-negara Afrika Barat.
Para pemimpin negara-negara tersebut berniat mengirimkan delegasi untuk bernegosiasi dengan junta militer.
Para pemimpin negara-negara tersebut meminta agar Keita yang tengah disekap oleh junta militer segera dibebaskan dan dikembalikan posisinya.
Baca Juga: Presiden Mali Mundur usai Dikudeta dan Disekap, Militer Akan Langsungkan Pemilu
“Kami memutuskan untuk segera mengirim delegasi tingkat tinggi untuk memastikan agar konstitusi yang seharusnya bisa dikembalikan,” ujar Presiden Niger dan juga Pemimpin blok regional Komunitas Ekonomi Negara Afrika Barat, Mahamadou Issoufou dikutip dari Deustche Welle.
“Kami meminta agar posisi Presiden Ibrahim Boubacar Keita sebagai presiden dikembalikan,” lanjutnya.
Menurut Issoufa, sebagai bagian dari negara Afrika Barat, Mali dan presiden Keita mendapatkan dukungan dari mereka untuk menjalankan pemerintahan dengan seharusnya.
Baca Juga: Satu Keluarga di India Bunuh Diri Melompat ke Sungai karena Stigma Sosial Covid-19
“Situasi Mali saat ini tengah kritis. Dengan risiko serius kejatuhan negara dan institusi yang akan berujung pada serangan balik dalam perlawanan terhadap terorisme dan kejahatan terorganisis. Negara ini perlu solidaritas dari kami semua,” tuturnya.
Rencananya, salah satu delegasi yang akan mendatangi Mali adalah mantan presiden Nigeria, Godluck Jonathan.
Junta militer Mali menangkap dan menyekap Presiden Keita, serta Perdana Menteri, Boubou Cisse beserta sejumlah pejabat pemerintahan, Selasa (18/8/2020) waktu setempat.
Baca Juga: Tolak Hasil Pemilu Belarusia yang Menangkan Lukashenko, Uni Eropa Siapkan Sanksi
Keita pun di waktu yang sama memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya serta membubarkan parlemen.
Pihak militer yang dipimpin oleh Kolonel Assimi Goita menegaskan kudeta tersebut dilakukan demi mengembalikan stabilitas negara.
Mali memang tengah dilanda sejumlah masalah seperti pertentangan antar etnis serta masalah ekonomi, mengingat mereka menjadi salah satu negara miskin Afrika.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV