Pemilihan Presiden AS Memanas, Kamala Harris Serang Donald Trump soal Penanganan Covid-19
Kompas dunia | 13 Agustus 2020, 10:36 WIBDELAWARE, KOMPAS.TV - Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) kian panas setelah kedua kubu saling melontarkan serangan kepada lawannya.
Sebelumnya, petahana Presiden AS, Donald Trump mencela calon Wakil Presiden AS dari Demokrat, Kamala Harris sebagai sosok yang jahat dan tak sopan.
Kini Harris melakukan seragan kepada Trump dan menyalahkannya atas penanganan Covid-19 yang tak maksimal di AS.
Baca Juga: Donald Trump Tuduh Pesaingnya di Pemilihan Presiden AS Lembek ke China
AS saat ini menjadi negara tertinggi untuk kasus positif Covid-19, dengan jumlah mlebihi 5 juta penderita.
Selain itu berdasarkan data yang diambil dari Universitas Johns Hopkins, jumlah kematian karena Covid-19 mencapai 165.328.
Harris pun menegaskan bahwa Trump selama ini terjebak dalam ilusinya sendiri an gagal menangani wabah penyakit yang disebabkan virus Corona tersebut sejak awal.
Baca Juga: Tak Mau Ditekan Trump, TikTok Bakal Gugat Pemerintah AS
Hal iu diungkapkannya saat berbicara di Wilmington, Delaware pada pemunculan pertamanya dengan calon Presiden AS, Joe Biden, Selasa (11/8/2020) waktu setempat.
“Virus ini telah berdampak hampir di semua negara, tapi ada alasan kenapa menyerang AS lebih buruk ketimbang negara lain. Ini karena Trump gagal menanganinya dengan serius sejak awal,” ujar Harris dilansir dari CNBC.
“Penolakannya untuk melakukan tes dan pergi, dan tak seriusnya dia dalam pembatasan sosial dan menggunakan masker. Ilusinya bahwa dia lebih mengerti dibandingkan ahli, itu sebabnya banyak orang Amerika meninggal karena Covid-19 setiap 80 detik,” tuturnya.
Perwakilan Trump pun langsung membela diri akan tuduhan yang ditujukan Harris kepada Trump.
Baca Juga: Joe Biden Pilih Kamala Harris, Donald Trump: Dia Jahat dan Tidak Sopan!
Menurut Direktur Komunikasi Trump, Tim Murtaugh, sosok yang juga miliuner itu telah membantu negara ini menghadapi krisis Covid-19, dan melarang
“Joe Biden menyebutnya sebagai Xenophobia dan rasa takut. Kami tahu keputusan presiden telah menyelamatkan ribuan orang Amerika dan Joe Biden tak melakukannya,” kata dia.
“Jika Joe Biden yang menjadi presiden, kami tentu berada pada situasi yang lebih buruk hari ini,” tambahnya.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV