> >

Cegukan 4 Hari Tanpa Henti, Pria Ini Positif Covid-19, Gejala Baru?

Kompas dunia | 9 Agustus 2020, 10:46 WIB
Ilustrasi cegukan. (Sumber: KOMPAS.COM)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Cegukan tanpa henti yang dialami seorang pria 62 tahun di Illinois, Amerika Serikat membuatnya diperiksa dan positif Covid-19. 

Kasus terbaru ini dipublikasikan dalam American Journey of Emergency Medicine. Diduga cegukan tanpa henti selama berhari-hari bisa jadi gejala baru Covid-19.

Pasalnya, pria lansia tersebut telah mengalami cegukan selama empat hari dan kehilangan berat badan sampai 12,5 kilogram dalam empat bulan. Ia pun mendatangi instalasi gawat darurat Cook County Health, Illnois, Amerika Serikat.

Dilansir dari Forbes, dua dokter peneliti di rumah sakit itu, Garret Prince dan Michelle Sergel mengatakan pria tersebut tak memiliki gejala Covid-19, seperti demam, hidung tersumbat, sesak napas, radang tenggorokan, hingga sakit pada dada.

Baca Juga: Rutin Konsumsi Pisang, Bantu Jaga Stamina di Tengah Pandemi Covid-19

Saat itu juga suhu tubuhnya 37,3 derajat celcius. Dua dokter ini juga menyebut pria itu punya penyakit diabetes, arteri koroner, dan hipertensi.

Namun, karena melihat kondisi cegukan yang tak normal tersebut, dokter tak berani membiarkan pria tersebut pulang. Faktanya, cegukan berkepanjangan menandakan ada sesuatu yang terus menganggu atau merusak saraf.

Mengutip Alodokter.com, cegukan terjadi ketika otot yang memisahkan perut dan dada (diafragma) berkontraksi tanpa disengaja.

Saat menarik napas, otot diafragma akan turun (kontraksi) dan akan naik kembali (relaksasi) saat kita menghembuskan napas. Dalam cegukan, otot diafragma akan berkontraksi secara tiba-tiba, dan menyebabkan udara terlalu cepat masuk ke dalam paru-paru, sehingga katup saluran pernapasan menutup dan menimbulkan suara ‘hik’.

Kontraksi dari otot diafragma yang tiba-tiba ini dapat dipicu oleh berbagai hal, baik yang berlangsung hanya sementara atau berkepanjangan.

Baca Juga: Begini Cara Tes Masker Kain Apakah Efektif Cegah Corona

Dokter lalu melakukan pemeriksaan sinar X dan CT scan di dada untuk mengetahui penyebab cegukan nonstop tersebut. 

Hasilnya diketahui terdapat peradangan di area tersebut, serta hasil tes darahnya menunjukkan sel darah putih, platelet, klorida dan tingkat sodium rendah.

Ketika suhu badan sang pria meningkat menjadi 38,4 derajat celcius yang sudah bisa dikatakan demam, tes Covid-19 pun dilakukan. 

Hasil tes keluar keesokan harinya dan pria tersebut terkonfirmasi positif Covid-19.

Ia pun segera menjalani perawatan di rumah sakit. Dokter memberikan obat cetriaxone, azithromucin, dan hidroklorokuin.

Setelah tiga hari dirawat, kondisinya membaik dan stabil serta hasil tesnya negatif Covid-19. Ia pun diperbolehkan pulang.

Baca Juga: Wakil Menteri Kesehatan Klaim 12 Agustus Vaksin Covid-19 Rusia akan Diregistrasi

Dengan adanya kasus Covid-19 dari cegukan ini, kita harus lebih mewaspadai lagi gejala-gejala lainnya dari virus corona. Karena beberapa gejala ada yang tidak terkait dengan saluran pernapasan.

Selalu jaga kesehatan dan terkait kasus di atas, cegukan bisa dipicu beberapa hal, seperti minuman bersoda atau alkohol, makanan pedas, mengunyah permen, hingga makan atau minum terlalu cepat.

Selain itu, ketika kita stres atau terlalu bersemangat, perubahan suhu tiba-tiba atau sedang merasa gugup juga bisa memicu cegukan.

Penulis : Idham-Saputra

Sumber : Kompas TV


TERBARU