Intip Le-Bui, Sepeda Listrik dari Lombok Karya Anak Bangsa yang Tembus Pasar Internasional
News | 31 Juli 2021, 14:26 WIBPesanan pun berdatangan. Sebagian besar konsumen Le-Bui berasal dari luar negeri, beberapa di antaranya bahkan merupakan pelanggan tetap, yakni Amerika Serikat, Australia dan Inggris.
“Mereka rata-rata tertarik dengan desain sepeda listrik yang saya buat,” aku Gede.
Baca Juga: Sepeda Listrik! Dijamin Ga Bikin Anda Lemas
Di bawah bendera Le-Bui atau Lombok e-Bike Builder, Gede pun memproduksi sepeda listrik rakitannya sesuai permintaan konsumen.
Dengan kisaran waktu sekali pengisian daya baterai berkisar 4 – 6 jam, sepeda listrik produksi Le- Bui mampu menempuh jarak puluhan kilometer.
Kapasitas baterai yang besar, rupanya jadi persyaratan yang rata-rata diminta para konsumen Le-Bui.
“Karena kebanyakan konsumen saya maunya sepeda listrik yang bisa lari di atas 100 km per jam, jadi kapasitas baterainya harus besar,” terang Gede.
Harga sepeda listrik Le-Bui bervariasi, mulai dari Rp17 juta hingga Rp65 juta per unit, bergantung pada model dan spek yang dimiliki.
Sepeda listrik yang dikendarai Bang Zul, begitu Gubernur NTB akrab dipanggil, misalnya, memiliki spek dinamo 1000 W dan baterai 48 V / 25 Ah.
Dibandrol dengan harga Rp40 jutaan, tipe sepeda listrik yang diberi nama Cebonx ini mampu melaju dengan kecepatan 70 – 80 km per jam.
Baca Juga: Terobosan Baru di Kota Paris: Sepeda Listrik!
Sejak awal tahun, seusai pendataan UMKM yang terdampak pandemi, Dinas Perindustrian Pemprov NTB pun menggandeng Le-Bui untuk menjajaki kerja sama produksi sepeda listrik secara massal.
Tawaran ini, disambut baik oleh Gede.
Di masa depan, Gede berharap, penggunaan sepeda listrik dapat terus meningkat.
Apalagi jika didukung dengan pembangunan prasarana yang memadai seperti stasiun pengisian daya baterai, misalnya.
“Ya, mudah-mudahan makin banyak yang menggunakan sepeda listrik. Apalagi, penggunaan sepeda listrik ini, selain lebih ekonomis, juga lebih ramah lingkungan,” pungkasnya.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV