Terungkap Penyebab Ledakan Ponsel di Pasuruan, Simak 7 Tips Ini untuk Hindari Kejadian Serupa
Tips, trik, dan tutorial | 14 Desember 2022, 12:31 WIBMALANG, KOMPAS.TV – Pasangan suami istri, Dela Anggi Puspita Dewi (26) dan Dimas Angga (31), warga Desa Tretes, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, menjadi korban ledakan ponsel yang dipicu oleh korsleting listrik, Sabtu (10/12/2022).
Akibat ledakan ponsel itu, keduanya mengalami luka bakar serius dan menghanguskan isi rumah mereka.
Melansir dari Kompas.com, korban menuturkan bahwa saat mengisi daya baterai, ponsel sambil dioperasikan sehingga kemungkinan panas, lalu meledak bersamaan dengan korsleting listrik.
Ledakan ponsel itu akhirnya memicu percikan api hingga membakar rumah dan isinya. Kedua korban pun akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Malang.
Namun, saat menjalani perawatan medis, nyawa Dela Anggi Puspita Dewi tidak terselamatkan. Ia mengembuskan napas terakhirnya pada Minggu (11/12/2022), sedangkan suaminya, Dimas Angga, masih dalam kondisi kritis.
Kerugian
Semua perabotan dan barang-barang berharga di dalam rumah korban juga ludes terbakar.Kerugian material diperkirakan mencapai Rp 100 juta.
"Semua isi rumah, kasur, lemari, TV meja, HP, dan lainnya hangus terbakar," kata Kanit Reskrim Polsek Prigen Iptu M Zahari.
Adapun, berdasarkan penyelidikan sementara, diduga kebakaran terjadi akibat korsleting yang mengakibatkan ponsel milik korban meledak saat diisi daya baterai.
"Korban juga mengaku saat diisi daya baterai sambil dipakai sehingga kemungkinan panas, kemudian meledak bersamaan dengan korsleting listrik," ujarnya.
Baca Juga: Sejak 2009 hingga 2022, 49 Orang Meninggal Akibat Ledakan Tambang di Sawahlunto
Untuk menghindari kejadian serupa, berikut beberapa tips yang sebaiknya dilakukan untuk mencegah ponsel meledak, dirangkum dari grid.id dan Kompas.com.
Tips menghindari ponsel meledak
1. Jangan pakai saat sedang di-charge
Saat di-charge, bagian baterai akan mengalami peningkatan suhu. Apabila ponsel digunakan secara bersamaan dengan pengisian baterai, suhu akan meningkat lebih jauh karena sistem charging semakin terbebani dengan daya yang terkuras.
2. Hentikan charging saat baterai terisi 100 persen
Membiarkan ponsel tertancap ke charger sebenarnya tidak akan membuat perangkat meledak. Hal ini karena ponsel secara otomatis akan memperkecil daya charging dan melakukan trickle charging, yakni mengisi daya dengan perlahan setiap kapasitas baterai menurun.
3. Gunakan charger asli dan berkualitas
Selalu gunakan charger original atau yang memang dikenal berkualitas tinggi. Setiap vendor memiliki standar dan spesifikasi tertentu untuk charger yang diproduksi, terutama yang memiliki kemampuan fast charging.
Menggunakan charger non-original berisiko keluaran listriknya tak terjamin bagus. Ingatlah bahwa tak semua charger memiliki kualitas setara.
4. Jangan asal colok
Tak semua outlet (colokan) listrik memiliki keluaran listrik yang stabil atau aman. Beberapa malah berbahaya buat charger dan ponsel. Sebaiknya hindari outlet yang tampak meragukan, seperti ada bekas kerusakan, tercerabut, apalagi hangus.
5. Jangan isi baterai ponsel di tempat tidur
Pernah ada kasus ponsel terbakar karena tertimbun di balik bantal saat sedang di-charge. Aliran udara terhambat sehingga membuat ponsel kepanasan. Sebaiknya jangan letakkan ponsel di tempat tidur saat sedang diisi baterainya.
6. Matikan ponsel apabila basah
Anjuran ini tentu berlaku untuk ponsel yang tidak memiliki ketahanan terhadap air dan debu. Dalam kasus demikian, apabila basah karena tercebur, sebaiknya segera matikan ponsel dan jangan digunakan sampai benar-benar kering.
Jika baterai bisa dilepas oleh pengguna, langsung lakukan hal itu untuk mencegah hubungan pendek.
7. Jangan tinggalkan ponsel di tempat panas
Meninggalkan ponsel di mobil atau tempat panas lain adalah tindakan berbahaya. Hindari ponsel dari paparan suhu tinggi atau sinar matahari langsung dalam waktu lama agar tak mengalami overheating.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV