Jangan Abai, Perhatikan Tanda-Tanda Ingin Bunuh Diri pada Remaja dan Pencegahannya
Tips, trik, dan tutorial | 18 Desember 2021, 06:03 WIBPerhatikan salah satu perilaku berikut:
- Banyak bicara, atau menulis, tentang bunuh diri.
- Menarik diri secara sosial.
- Mengalami perubahan suasana hati.
- Melakukan pengobatan sendiri dengan alkohol atau mariyuana setiap hari.
- Menggunakan bahasa fatalistik dan mengatakan hal-hal seperti, "Saya tidak akan menjadi masalah bagi Anda lebih lama lagi."
- Mengambil tindakan yang berisiko dan merusak diri sendiri.
- Memberikan semua barang milik tanpa penjelasan yang logis.
Ketika seseorang mengalami depresi, mereka mungkin tampak sangat sedih. Namun terkadang, kita mungkin hanya melihat puncak gunung es.
Puncak gunung es juga bisa menjadi gejala depresi lainnya, termasuk sulit tidur, atau tidur terlalu banyak, merasa mati rasa atau melukai diri sendiri. Gunung es di bawah mungkin merupakan depresi itu sendiri.
Bagaimana kita bisa mencegah bunuh diri remaja?
Hal pertama: “Kita perlu menghilangkan stigma kesehatan dan kesejahteraan emosional sehingga kaum muda merasa nyaman untuk meminta bantuan kepada orang dewasa yang dapat dipercaya sebelum krisis terjadi,” kata Dr Rome.
Baca Juga: Hampir 2 Tahun Lumpuh dan Minta Keadilan, Laura Anna Curhat Sempat Ingin Bunuh Diri
Ini dimulai di rumah dengan memastikan setiap anggota keluarga tahu bahwa mereka bisa mendapatkan bantuan, jika mereka membutuhkannya, untuk kesehatan mental mereka.
“Kami juga tidak pernah ingin meromantisasi bunuh diri. Kami ingin fokus pada cara merawat kehidupan — tentang bagaimana membuat kehidupan setiap anak dan remaja bermakna,” tambahnya.
"Kami melakukan ini dengan membuat anak-anak merasa dicintai dan dihargai — dengan mengharapkan mereka menjadi diri mereka yang terbaik dan menetapkan batas kasih sayang, di rumah dan sekolah."
Salah satu cara terbaik yang dapat dilakukan orang tua adalah menjadi penunjuk jalan bagi anak-anak mereka.
Jadilah kompas moral remaja Anda, suar cahaya mereka. Bimbing mereka tentang isu-isu yang melibatkan keselamatan atau etika mereka. Beri mereka arah, tetapi biarkan mereka mengarahkan perahu.
“Semakin kita membuka jalur komunikasi dengan anak-anak kita, semakin nyaman perasaan mereka untuk meminta bantuan kita,” kata Dr Rome.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV