> >

Dosen IPB Bagikan Tips Masak Nasi Putih Rendah Gula, Ini Caranya

Tips, trik, dan tutorial | 6 Desember 2021, 16:16 WIB
Ilustrasi nasi dikukus (Sumber: Dok. Shutterstock/kazoka via Kompas.com)

SOLO, KOMPAS.TV - Nasi putih tak bisa dipungkiri adalah makanan pokok masyarakat Indonesia. Bahkan ada anggapan jika tak memakan nasi bersama lauk dan sayur maka belum lengkaplah rasanya makan.

Memiliki kadar pati yang tinggi, secangkir beras diketahui mengandung 45 gram karbohidrat dan menghasilkan 206 kalori.

Kandungan dalam beras memiliki pati yang bisa dicerna dan tidak. Pati yang bisa dicerna nantinya bakal menghasilkan kalori dan diolah tubuh menjadi energi.

Baca Juga: Berapa Jam Waktu Tidur yang Dibutuhkan dalam Sehari? Ternyata Bayi dan Lansia Berbeda

Meski demikian, jika nasi dikonsumsi terlalu sering maka akan menjadi gula pada tubuh. Kelebihan gula memicu berbagai penyakit seperti diabetes.

Terdapat cara untuk meningkatkan kandungan pati resisten pada nasi putih sehingga nasi bisa menjadi lebih sehat.

Dosen Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Karina Rahmadia Ekawidyani membagikan cara memasak nasi supaya lebih rendah kalori dan gula.

Seperti dilaporkan Kompas.com, Senin (06/12/2021) dibutuhkan lemak pencipta pati agar nasi yang dimasak dapat menghasilkan kalori yang rendah.

Baca Juga: Benarkah Paduan Cuka Apel dan Rempah dapat Cegah Penyakit? Ini Kata Pakar

Lemak ini bisa didapatkan dari minyak kelapa murni.

"Dengan sendirinya kadar karbodhirat yang diserap tubuh juga turun. Dari penelitian itu, saat memasak beras ditambahkan minyak kelapa sekitar 3 persen dari berat beras yang dimasak," ungkap Karina seperti dikutip dari kanal YouTube IPB TV.

"Misalnya setengah cup beras bisa ditambahkan 1 sendok teh minyak kelapa," lanjutnya.

Molekul minyak kelapa nantinya akan berinteraksi dengan kandungan pati selama proses memasak dan masuk kedalam butiran pati.

Struktur pati akan berubah menjadi resisten terhadap enzim pencernaan. Pati ini tak terurai dalam usus halus sehingga tidak menghasilkan gula.

Dampaknya pada tubuh adalah berkurangnya jumlah gula dari nasi yang dikonsumsi.

Baca Juga: Lekas Marah dan Putus Asa? Kenali sejak Dini Gejala Depresi sebelum Terlambat

Karina menambahkan nasi yang matang jangan langsung dikonsumsi dalam kondisi panas. Dia mengimbau untuk memasukkannya ke lemari es dulu selama 12 jam lalu dihangatkan untuk dikonsumsi.

"Saat didinginkan ikatan molekul gula menjadi semakin ketat dan makin sulit untuk dicerna. Ketika dihangatkan kembali, struktur pati tidak akan berubah," papar Karina.

Nasi dengan kadar pati resisten tinggi baik untuk kesehatan saluran pencernaan dan dapat mejadi sumber energi bakterial baik di dalam usus.

Penulis : Danang Suryo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas.com


TERBARU