> >

Trampolin Bisa Berbahaya atau Bermanfaat, Simak Cara Penggunaannya untuk Kesehatan

Tips, trik, dan tutorial | 23 November 2021, 16:03 WIB
Melompat-lompat di atas trampolin menjadi hal yang menyenangkan, sekaligus dapat memberikan sejumlah manfaat untuk kesehatan tubuh. (Sumber: Cleveland Clinic)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Melompat-lompat di atas trampolin menjadi hal yang menyenangkan, sekaligus dapat memberikan sejumlah manfaat untuk kesehatan tubuh.

Koordinator olahraga Lori Lyons, MBA, AFAA, CWA, menjelaskan bagaimana seseorang bisa meningkatkan kesehatan tubuhnya dengan berolahraga di trampolin.

Anak-anak mungkin senang melompat-lompat di atas trampolin halaman belakang rumah, tapi, itu cukup berbahaya dan menakutkan orang tua.

Trampolin semacam itu dikaitkan dengan banyak kasus cedera, sehingga American Academy of Pediatrics mengatakan bahwa trampolin itu hanya boleh digunakan oleh atlet yang diawasi dalam latihan untuk olahraga, seperti senam atau menyelam.

Tetapi untuk orang dewasa, berolahraga di trampolin mini dalam ruangan aman dan bermanfaat bagi kesehatan. Versi yang lebih kecil dari trampolin dikenal dengan nama rebounder, dirancang khusus untuk latihan individu.

"Rebounder rendah ke tanah, yang memberi Anda lebih banyak stabilitas dan lebih sedikit kemungkinan Anda akan terbang di tengah lompatan," kata Lyons, seperti dilansir Cleveland Clinic.

Manfaat latihan trampolin

Rebound (tindakan melompat pada rebounder) adalah latihan yang dapat memberi dampak pada seluruh tubuh. Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan yang diketahui dari melompat di atas trampolin mini.

1. Membangun kekuatan

Melompat membutuhkan penggunaan banyak otot. “Saat Anda melompat, Anda menggunakan seluruh momentum tubuh Anda, yang memaksa semua otot Anda yang berbeda untuk bekerja secara bersamaan,” jelas Lyons.

Semua gerakan naik-turun itu bekerja mulai dari perut dan bokong hingga otot kaki dan punggung, membangun inti yang kuat dan seterusnya.

Baca Juga: Tak Hanya Soal Waktu, Perhatikan Juga Kondisi Tubuh Sebelum Berolahraga

2. Meningkatkan kepadatan tulang

“Seiring bertambahnya usia tulang kita menjadi lebih rapuh, dan sangat penting untuk mulai melakukan latihan yang akan meningkatkan kepadatan tulang kita,” kata Lyons.

Satu studi menemukan bahwa trampolinis kompetitif memiliki kepadatan tulang yang lebih tinggi di pinggul dan tulang belakang daripada rekan-rekan mereka.

Tentu saja, kebanyakan orang bukanlah atlet trampolin yang kompetitif, tetapi data menunjukkan bahwa trampolin secara teratur dapat membantu memperkuat tulang, serta mencegah terkena osteoporosis.

3. Keseimbangan lebih baik

Berbicara tentang kepadatan tulang, seiring bertambahnya usia, kita cenderung mengalami penurunan kepadatan tulang, yang dapat meningkatkan kemungkinan cedera saat jatuh.

Tetapi satu studi menemukan bahwa 14 minggu latihan trampolin mini meningkatkan kemampuan manula untuk mendapatkan kembali keseimbangan mereka sebelum jatuh sekitar 35%.

"Rebound dikaitkan dengan keseimbangan, koordinasi, dan keterampilan motorik yang lebih baik, yang sangat penting bagi orang yang berisiko jatuh," kata Lyons.

4. Baik untuk jantung

"Aktivitas kardio memperkuat otot-otot jantung dan mengurangi jumlah pekerjaan yang harus dilakukan tubuh Anda untuk memompa darah," kata Lyons.

Ini dapat menurunkan detak jantung, kadar kolesterol, kadar trigliserida. Semua ini tentu saja merupakan kabar baik bagi kesehatan jantung secara keseluruhan.

5. Menghilangkan stres

Olahraga, secara umum, dikaitkan dengan penghilang stres karena melepaskan endorfin, zat alami yang membantu Anda merasa lebih baik dan mempertahankan sikap positif.

Rebound secara khusus dikaitkan dengan penghilang stres karena dampak uniknya pada tubuh Anda.

"Melompat menyebabkan Anda berulang kali tegang dan melepaskan otot-otot Anda, yang baik untuk sirkulasi Anda," kata Lyons. "Kemudian, ketika Anda selesai melompat, otot-otot Anda kendur dan rileks."

Memulai latihan trampolin mini

1. Pertahankan keseimbangan Anda:

Jika Anda khawatir akan tergelincir pada rebounder, cobalah melompat tanpa alas kaki atau dengan sepasang kaus kaki grippy, yang akan membantu menstabilkan Anda.

2. Mulailah dengan dasar-dasar:

“Gerakan sederhana namun berdampak seperti jumping jacks dan jogging di tempat dapat membantu Anda menyesuaikan diri dengan trampolin mini,” kata Lyons.

Baca Juga: Kurang Olahraga Bisa Picu Risiko Diabetes Lebih Besar

3. Ikut kelas:

Tergantung di mana Anda tinggal, Anda mungkin dapat mengikuti kelas kebugaran kelompok secara langsung, terkadang terdaftar sebagai kelas trampolin mini atau kelas rebound.

4. Jauhkan dari anak-anak:

Seperti trampolin besar di luar ruangan, bahkan rebounder kecil pun dapat membahayakan anak-anak, terutama mereka yang berusia di bawah 6 tahun, jadi simpan peralatan Anda di tempat yang tidak dapat diakses oleh si kecil.

Jika memiliki kekhawatiran tentang kemampuan untuk menggunakan rebounder atau bagaimana hal itu dapat berdampak pada tubuh, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU