Bisa Dicoba Malam Ini Minuman Herbal Perontok Asam Urat: Mudah Didapat di Rumah, Redakan Nyeri Sendi
Tips, trik, dan tutorial | Diperbarui 17 Juni 2022, 18:33 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Asam urat merupakan salah satu penyakit dengan gejala nyeri di bagian tubuh tertentu, misalnya pada jempol kaki.
Penyakit asam urat dapat menyerang pria maupun wanita, dan umumnya penyakit ini mulai menyerang ketika seseorang menginjak usia 30 tahun.
Mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan, penyakit asam urat muncul akibat peningkatan asam urat di tubuh seseorang.
Tingginya kadar asam urat di dalam tubuh menyebabkan asam urat tersebut menumpuk dan mengendap di sendi-sendi.
Akibatnya, rasa nyeri muncul di bagian sendi yang terdapat banyak endapan asam urat, biasanya itu terjadi di jempol atau ibu jari kaki. Tak jarang disertai dengan pembengkakan.
Pemicu tingginya kadar asam urat di dalam tubuh ada beberapa masam, salah satunya adalah makanan dengan kandungan purin tinggi.
Dikutip dari Kompas.com, jeroan, otak sapi, kembang kol, dan hati sapi merupakan jenis makanan dengan kandungan purin yang tinggi.
Saat penyakit asam urat kambuh atau menyerang, meminum obat resep dokter bisa menjadi pilihan untuk menurunkan kadar asam urat.
Namun, sebagian orang lebih menyukai untuk mengonsumsi obat herbal untuk penyakitnya, karena mereka percaya bahwa obat herbal lebih minim efek samping dan lebih aman dikonsumsi.
Berikut sejumlah bahan alami yang bisa digunakan sebagai obat herbal penurun kadar asam urat di tubuh, seperti dilansir Kontan.co.id:
1. Lemon dan kunyit
Lemon dan kunyit merupakan bahan alami yang dapat membantu menurunkan kadar asam urat di dalam tubuh, jika dikonsumsi sesuai dengan takaran.
Cara membuat ramuan penurun asam urat menggunakan lemon dan kunyit cukup mudah.
Baca Juga: 7 Cara Alami Turunkan Kadar Asam Urat Tanpa Obat, Perhatikan Hal Ini
Peras setengah buah lemon, kemudia campurkan air perasan ke dalam air hangat. Tambahkan dua sendok teh kunyit bubuk dan satu sendok teh cuka apel, lalu aduk.
Selanjutnya, minum ramuan tersebut dua hingga tiga kali sehari
2. Jahe dan mentimun
Mentimun bersifat meluruhkan urine atau diuretik, yang mampu membantu membuang kelebihan asam urat.
Sedangkan jahe dapat membantu meredakan nyeri akibat asam urat dengan sifat antiinflamasi yang dimilikinya.
Cara membuat ramuan ini pun cukup mudah. Siapkan 7 ons jahe, 1 buah mentimun, 2 batag seledri, setengah buah lemon, dan secangkir air. Cuci semua bahan.
Peras setengah buah lemon dan masukkan air perasannya ke dalam blender. Setelah itu, potong kecil-kecil mentimun dan seledri, lalu masukkan ke dalam blender bersama air perasan lemon.
Blender semua bahan hingga halus. Minum ramuan jus mentimun jahe tersebut pada pagi hari setelah sarapan.
3. Nenas dan jahe
Kandungan bromelain pada nenas dapat menghambat protein penyebab bertambahnya asam urat. Sama seperti jahe, nenas juga memiliki sifat antiinflamansi alias anti peradangan.
Berikut cara membuat ramuan nanas, jahe, dan madu sebagai obat herbal asam urat.
Siapkan 1 buah nenas segar, 2,5 cm jahe segar, 1-2 sendik teh kunyit bubuk, 1 cangkir jus ceri hitam, 1 cangkir madu, dan 1 cangkir jus seledri.
Kupas dan iris nenas, kemudian blender hingga halus. Tambahkan jus ceri hitam, jus seledri, jahe, kunyit, dan madu secukupnya.
Aduk campuran bahan-bahan tersebut hingga merata, dan masukkan ke dalam botol kaca, lalu masukkan ke dalam kulkas.
Minum ramuan tadi secara rutin hingga 10 hari.
Baca Juga: Bisa Mengintai Usia Tua dan Muda, Kenali Penyebab dan Penanganan Asam Urat
4. Lada hitam, jahe merah dan kayu manis
Ramuan herbal lain yang dapat membantu mengobati asam urat adalah campuran lada hitam, jahe merah, dan kayu manis.
Melansir dari buku berjudul 262 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, lada mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan minyak atsiri.
Cara membuatnya juga cukup mudah. Siapkan 5 gram lada hitam, 10 gram jahe merah, 10 gram jahe, 1 jari kayu manis, 5 gram biji pala, 5 butir kapulaga, 5 butir cengkeh, 200 gram ubi jalar merah, gula merah secukupnya, dan 1 liter air.
Rebus semua bahan sampai mendidih dan tersisa sekitar 500 ml. Kemudian, bagi dua air rebusan tersebut sama banyak. Minum air rebusan tersebut dua kali sehari dan makan ubi jalarnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV, Kompas.com, Kemenkes