> >

5 Tips Bangun Citra Positif di Medsos untuk Pencari Kerja

Tips, trik, dan tutorial | 18 September 2021, 16:46 WIB
Ilustrasi media sosial (medsos). (Sumber: pixabay.com)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Setiap perusahaan pasti ingin merekrut kandidat terbaik untuk bekerja di perusahaannya. Untuk menemukan kandidat terbaik, perekrut akan melihat daftar riwayat hidup atau CV pelamar.

Namun, saat ini, ada sejumlah pertimbangan lain yang akan dilihat oleh perekrut, termasuk melalui akun media sosial pelamar.

Hal itu bukan tanpa alasan. Aktivitas kandidat di media sosial dan jejaringnya dapat menggambarkan beberapa hal secara personal.

Dari unggahan dan kiriman di media sosial tersebut, perekrut dapat menilai kepribadian calon karyawan yang melamar di perusahaan.

Metode perekrutan karyawan dengan mengecek latar belakang kandidat melalui media sosial sudah dilakukan oleh sejumlah perusahaan, bahkan BUMN.

Setidaknya, 18% perekrut mengaku konten di media sosial kandidat memiliki peran dalam merekrut seseorang.

Baca Juga: Mengapa Orang Bunuh Diri dan Menyiarkannya di Media Sosial?

Setidaknya ada tujuh hal yang dilihat oleh perekrut dalam menentukan penerimaan calon karyawan. Berikut alasannya seperti mengutip laman Alumni UGM via Kompas.

1. Profil media sosial kandidat menunjukkan kesan kepribadian yang baik dan cocok dalam organisasi (50%).

2. Profil kandidat didukung kualifikasi profesional kandidat (39%).

3. Profil menunjukkan bahwa kandidat adalah pribadi yang kreatif (38%).

4. Kandidat menunjukkan keterampilan komunikasi yang solid (35%).

5. Kandidat memiliki lingkaran pertemanan yang baik (33%).

6. Orang lain memasang referensi yang baik tentang kandidat (19%).

7. Kandidat menerima penghargaan-penghargaan (15%).

Berdasarkan sejumlah hal tersebut, sebaiknya mulailah membangun dan mempertahankan citra positif di media sosial.

Baca Juga: Fresh Graduate Merapat! TikTok Buka Lowongan Media Sosial, Ini Kualifikasinya

Berikut sejumlah kiat yang dapat dilakukan pada akun media sosial untuk membangun citra positif:

1. Hapus Konten Buruk

Sebaiknya mulai menghapus seluruh konten, baik foto, tautan, maupun kiriman yang dapat menyebabkan perekrut mendapatkan kesan buruk di akun media sosial.

2. Buat Grup

Hal lain yang bisa dilakukan adalah membuat grup profesional sendiri di situs seperti Facebook atau sejenisnya.

Grup profesional dianggap merupakan cara tepat untuk menjalin hubungan dengan para pemimpin, perekrut, dan referensi potensial.

3. Pertahankan Konten Positif

Berbeda dengan unggahan dan konten negatif yang harus dihapus, sebaiknya pertahankan unggahan yang fokus pada hal-hal positif, baik terkait informasi profesional maupun pribadi.

Soroti juga pencapaian tertentu di dalam dan luar pekerjaan.

4. Selektif Berteman

Hal yang tidak kalah penting adalah menyeleksi pertemanan. Selektiflah menerima permintaan pertemanan.

Jika memang diperlukan, gunakan fitur blokir komentar dan pantau komentar orang lain pada unggahan media sosial.

Mengatur privasi akun media sosial juga menjadi hal penting. Atur profil menjadi privat, sehingga hanya teman yang diizinkan yang dapat melihat kiriman.

5. Jangan Cerita tentang Kerjaan Lain

Jika masih terikat pada pekerjaan lain saat melamar pekerjaan di satu tempat, tidak perlu mengunggah atau menceritakannya di media sosial.

Tidak sedikit karyawan yang dipecat akibat mengunggah sesuatu terkait tempatnya bekerja di akun media sosial pribadi.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : grid.id


TERBARU