Mudah Dilakukan, Ini Cara Mengembalikan Indra Penciuman yang Hilang
Tips, trik, dan tutorial | 20 Agustus 2021, 01:25 WIBSOLO, KOMPAS.TV - Salah satu gejala yang dialami oleh orang yang terinfeksi Covid-19 adalah kehilangan penciuman atau anosmia. Berikut beberapa cara mengembalikan indra penciuman yang hilang.
Dalam penelitian yang dirilis dalam Journal of Internal Medicine edisi April 2020, kasus kehilangan penciuman kerap terjadi pada kasus infeksi Covid-19 ringan.
Anosmia yang dialami orang yang terinfeksi, menurut jurnal itu membutuhkan sekitar 21 hari untuk pulih.
Baca Juga: Anosmia, Indra Penciuman yang Hilang, yuk Latih Lagi agar Muncul Kembali usai Pulih dari Covid-19
Selain itu dalam jurnal juga disebutkan 95 persen pasien dapat pulih setelah enam bulan pascainfeksi Covid-19.
Mengutip Tribunnews, Jumat (20/08/2021) berikut berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengembalikan lagi indra penciuman yang hilang.
Melatih kembali indra penciuman
Metode yang direkomendasikan untuk mengembalikan indra penciuman ini menggunakan benda yang mudah ditemukan di rumah.
Ahli THT, Nicole Aaronson menjelaskan pasien akan mencium serangkaian empat aroma yang kuat selama 20 detik.
Dengan melakukan cara yang sama selama tiga kali sehari selama enam pekan, Nicole mengungkapkan pemulihan ini membutuhkan komitmen.
"Komitmen jangka panjang diperlukan untuk menemukan peningkatan," lanjutnya.
Nicole merekomendasikan beberapa aroma berikut untuk membantu melatih penciuman.
- kayu putih
- vanila
- cengkeh
- bubuk kopi
- bunga mawar
- jeruk
Gunakan jahe
Meminum teh yang telah dicampur jahe direkomendasikan naturopati untuk mengobati anosmia di rumah.
Teh jahe diketahui dapat membantu peradangan pada saluran udara dalam hidung. Selain itu pembentukan lendir yang berlebih juga bisa diantisipasi.
Baca Juga: Hati-hati, Gula Berlebihan Bisa Memperparah Gejala Pasien Covid-19
Istirahat total
Selain mencukup tubuh dengan vitamin dan protein, istirahat total ternyata diperlukan untuk mengembalikan indra penciuman.
dr Tirta Mandira Hudhi dalam diskusi daring Sabtu (17/07/2021) silam menjelaskan, istirahat total diperlukan agar antibodi dapat efektif melawan penyakit dalam tubuh.
Antibodi yang tengah aktif melawan penyakit diketahui memakan energi yang besar. Sehingga jika dalam keadaan sakit masih beraktivitas berat, maka tubuh akan terasa lemas.
"Kenapa sih anosmia itu tidak sembuh-sembuh? Karena banyak orang itu ngomongnya isoman (isolasi mandiri), tetapi dia masih aktif, masih mengerjakan sesuatu, masih nongkrong garap kerjaan, itu akan menghalang-halangi energi kita untuk penyembuhan," ungkapnya.
Penulis : Danang Suryo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Tribunnews