5 Peristiwa Penting pada 26 Juli: Lahirnya Penyair Chairil Anwar
Discography | 26 Juli 2021, 05:00 WIB3. Penyair Chairil Anwar Lahir
Tanggal 26 Juli 1922, tercatat sebagai hari lahir Chairil Anwar di Medan. Ia adalah penyair terkemuka Indonesia berdarah Minangkabau.
Ia diperkirakan telah menulis 96 karya, termasuk 70 puisi. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, dia dinobatkan oleh H.B. Jassin sebagai pelopor Angkatan '45 sekaligus puisi modern Indonesia.
Chairil Anwar dijuluki sebagai "Si Binatang Jalang" (dari karyanya yang berjudul Aku), adalah penyair terkemuka Indonesia.
Chairil lahir dan dibesarkan di Medan, sebelum pindah ke Batavia (sekarang Jakarta) dengan ibunya pada tahun 1940, di mana dia mulai menggeluti dunia sastra.
Setelah mempublikasikan puisi pertamanya pada tahun 1942, Chairil terus menulis. Puisinya menyangkut berbagai tema, mulai dari pemberontakan, kematian, individualisme, dan eksistensialisme, hingga tak jarang multi-interpretasi.
Chairil Anwar meninggal di Jakarta, 28 April 1949 pada umur 26 tahun.
4. Meninggalnya Evita Peron
Tanggal 26 Juli menjadi tanggal duka bagi warga Argentina. Tepat pada tahun 1952, tokoh terkenal di negara itu meninggal dunia di Buenos Aires pada usia masih muda yakni 33 tahun.
María Eva Duarte de Perón (lebih dikenal dengan nama Evita) lahir di Los Toldos, kota kecil di Provinsi Buenos Aires, Argentina, 7 Mei 1919.
Evita adalah istri kedua Presiden Argentina Juan Domingo Perón (1895–1974) dan Ibu Negara Argentina sejak 1946 hingga wafatnya yang mengenaskan pada 1952.
Meskipun ia tidak pernah secara resmi terpilih menjadi tokoh politik, sebagai Ibu Negara ia akhirnya memiliki lebih banyak kekuasaan dan pengaruh dalam pemerintahan daripada siapa pun, kecuali suaminya.
Di antara kaum miskin dan kelas pekerja Argentina, ia mempunyai kharisma yang tidak banyak tandingannya di luar monarki.
Kisah hidupnya sempat diangkat dalam film Hollywood berjudul Don't Cry For Me Argentina yang dibintangi Madonna.
5. Fidel Castro Awali Revolusi Kuba
Sejarah juga mencatat pada 26 Juli 1953, Fidel Castro memimpin pasukannya untuk menyerbu barak militer di Santiago de Cuba, Kuba untuk mengawali Revolusi Kuba.
Revolusi Kuba merupakan pemberontakan bersenjata yang berlangsung hampir enam tahun demi menggulingkan Presiden Kuba Fulgencio Batista yang saat itu berkuasa.
Penulis : Gading Persada Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV/berbagai sumber