Belajar dari Kasus Starbucks, Terry Putri Akui Banyak yang Melecehkan Meski Berhijab
Selebriti | 4 Juli 2020, 08:18 WIBKOMPASTV - Kasus pelecehan yang dilakukan oknum karyawan Starbucks memang melahirkan banyak komentar pro dan kontra. Ada yang menyebut itu murni kesalahan pelaku yang memang mesum, namun ada juga yang berpendapat bahwa baju minim korban adalah penyebabnya.
Menanggapi dari pembelajaran kasus Starbucks Presenter Terry Putri ikut angkat bicara. Terry Putri mengaku sebelum berhijab banyak laki-laki yang menggoda.
Sehingga ia mantap memakai hijab pada tahun 2015 silam. Karena alasan inilah ia berhijab agar laki-laki tidak melihat dirinya bukan hanya dari fisik.
Namun ternyata setelah memutuskan berhijab dan berpenampilan sopan, Terry mengaku masih sering diganggu dan digoda oleh para pria.
"Saat tidak berhijab, begitu sering aku dilecehkan, dari kata-kata sampai perlakuan. Banyak yang bilang, 'pakaian lo gitu sih ter'," kata Terry dalam postingan instagramnya, Jumat (3/7/2020).
"Sekarang setelah berhijab, apakah mereka berhenti melakukan itu? Masih! Masih banyak tendensi begitu," ucap Terry
"Bahkan tetap ada terang-terangan melakukan. Orang-orangnya pun masih sama," sambungnya.
Mantan presenter bola itu juga tidak sependapat dengan pernyataan yang menyebut bahwa pelecehan dilakukan karena orang tersebut tidak memakai pakaian sopan atau memancing terjadinya pelecehan.
"Jadi bukan karena pakaian atau penampilan seseorang. Nggak ada istilah memancing. Its just you with your mind," kata Terry.
"Dan untuk aku, nggak bisa menyimpulkan penampilan berpakaian seseorang itu dengan tinggi rendahnya keimanan atau baik tidak-nya seseorang, itu bukan ukuran. Aku bahkan sering merasa tidak lebih baik dari teman-teman yang tidak berpakaian tertutup kok," paparnya.
Terry Putri bercerita tentang perlakuan orang-orang kepadanya sebelum dan setelah memakai hijab.
Menurutnya tingkat keimanan seseorang pun bukan dilihat dari penampilan. Namun kembali lagi kepada masing-masing pribadi.
"Nggak jaminan yang tertutup itu baik segalanya, dan bukan berarti yang terbuka itu tidak baik, sehingga kamu pikir kamu benar untuk ngata-ngatain atau ngapa-ngapain," pungkasnya.
Penulis : Ade-Indra-Kusuma
Sumber : Kompas TV