Nikita Willy Lahirkan Anak Kedua, Gunakan Metode Persalinan Water Birth
Selebriti | 17 Desember 2024, 16:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Nikita Willy telah melahirkan anak keduanya pada Minggu (15/12/2024).
Nama yang diberikan untuk anak keduanya tersebut adalah Nael Idrissa Djokosoetono.
Pengumuman kelahiran anak keduanya ini diumumkan oleh Nikita Willy melalui postingan akun Instagram pribadinya, @nikitawillyofficial94 pada (17/12/2024).
Di postingan terbarunya itu, Nikita menampilkan foto-foto momen kelahiran anak keduanya dan menuliskan caption yang menyentuh.
December 15 2024.
"Nael Idrissa Djokosoetono has joined us earthside, cradled in the warmth of home and surrounded by those who love us most."
15 Desember 2024.
Nael Idrissa Djokosoetono telah bergabung dengan kita di bumi, dibesarkan dalam kehangatan rumah dan dikelilingi oleh orang-orang yang paling mencintai kita.
Baca Juga: Haru! Ibu di Jember Ini Melahirkan di Tengah Hutan Karet saat Menuju Bidan, Keadaan Bayi Sehat
Adapun dalam persalinan ini, Nikita menggunakan metode water birth atau melahirkan di dalam air.
Apa itu water birth
Water birth, dilansir dari American Pregnancy Association, adalah proses melahirkan di bak berisi air hangat.
Teori di balik metode ini adalah karena bayi telah berada di dalam kantung air ketuban selama sembilan bulan sehingga melahirkan di lingkungan yang sama lebih lembut bagi bayi dan tidak terlalu menegangkan bagi ibu.
Adapun beberapa manfaat dari metode ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat bagi ibu dan manfaat bagi bayi.
Manfaat yang pertama bagi ibu, air hangat menenangkan, memberi kenyamanan, dan membuat rileks.
Kedua, air terbukti dapat meningkatkan energi wanita pada tahap akhir persalinan.
Ketiga, efek daya apung mengurangi berat tubuh ibu sehingga memungkinkan pergerakan bebas dan posisi baru.
Selain itu, daya apung mendorong kontraksi rahim yang lebih efisien dan sirkulasi darah yang lebih baik sehingga menghasilkan oksigenasi yang lebih baik pada otot-otot rahim, berkurangnya rasa sakit bagi ibu, dan lebih banyak oksigen bagi bayi.
Keempat, air dapat mengurangi hormon terkait stres sehingga memungkinkan tubuh ibu memproduksi endorfin yang berfungsi menghambat rasa sakit.
Selain itu, air menyebabkan perineum menjadi lebih elastis dan rileks, mengurangi kejadian dan tingkat keparahan robekan serta perlunya episiotomi (tindakan membuat sayatan pada perineum) dan jahitan.
Kelima, saat wanita yang hendak melahirkan menjadi rileks secara fisik, ia juga mampu rileks secara mental dan lebih mampu berfokus pada proses melahirkan.
Terakhir, karena air memberikan rasa privasi yang lebih besar, hal itu dapat mengurangi hambatan, kecemasan, dan ketakutan.
Baca Juga: Berapa Cuti Ayah, usai Istrinya Melahirkan? - INFOGRAFIS
Adapun untuk bayi, metode water birth menyediakan lingkungan yang mirip dengan kantung ketuban, serta meredakan stres saat melahirkan sehingga meningkatkan rasa tenang dan aman.
Namun, metode ini juga memiliki sejumlah risiko, di antaranya adalah jika bayi mengalami tekanan di jalan lahir atau jika tali pusar tertekuk atau terpelintir, bayi mungkin akan megap-megap (gelagapan) mencari udara dan kemungkinan menghirup air.
Selain itu, risiko lainnya adalah tali pusar dapat putus saat bayi diangkat ke permukaan air. Namun, hal ini dapat dicegah dengan berhati-hati saat mengangkat bayi ke dada ibu.
Penulis : Tri Angga Kriswaningsih Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV, Instagram