Festival Sastra Yogyakarta Digelar 28-30 November 2024 di Taman Budaya Embung Giwangan
Seni budaya | 28 November 2024, 15:56 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta kembali menggelar Festival Sastra Yogyakarta (FSY) 2024 di Taman Budaya Embung Giwangan pada 28-30 November 2024.
FSY adalah festival sastra yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta sejak tahun 2022.
Festival ini merespons perubahan dan situasi kesastraan hari ini di Indonesia terutama pascapandemi Covid 19.
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta, Yetti Martanti menjelaskan, adanya pergeseran proses produksi, konsumsi dan distribusi sastra dan produk budaya lainnya karena penggunaan teknologi digital yang eksesif.
Hal itu mengilhami FSY untuk menyikapinya dengan program-program yang festive tetapi inklusif; interdisipliner dan intermedial; kolaboratif, interaktif dan eksperimentatif.
Baca Juga: Peneliti Litbang Kompas Ungkap Hasil Hitung Cepat di Pilkada Jateng, Pengaruh Endorse Jokowi
FSY juga dengan bangga memanggungkan pertemuan antara pelaku dan penikmat sastra Yogya dengan mereka yang bertumbuh dalam ekosistem yang berbeda.
Dengan pembacaan akan hal tersebut, Paksi Raras Alit sebagai ketua tim panitia mengatakan, FSY tahun 2024 menawarkan tema “Siyaga” sebagai sikap diri bersastra yang sadar akan perubahan besar yang tengah terjadi itu.
Sikap tersebut mewujud pada keadilan dan keterbukaan pada peluang munculnya cara-cara baru dalam praktik bersastra.
Selain dalam ekosistemnya, sastra yang siyaga berarti sastra yang bisa menjadi ruang untuk membaca realitas-realitas eksternal yang melahirkannya.
Sastra yang siyaga juga berarti peka terhadap isu-isu kebangsaan di masa transisi, sigap menyuarakan permasalahan-permasalahan ekologis di lingkungan kita, dan terus menerus memperjuangkan kesetaraan dan kebebasan ekspresi bagi pegiat sastra di Indonesia.
Baca Juga: PPN 12%, Waspadai Kenaikan Harga
Ramayda Akmal dan Ni Made Purnama Sari sebagai kurator festival, serta Hendra Himawan sebagai direktur artistik secara berturut-turut mendeskripsikan kesadaran "Siyaga" ini dimanifestasikan dalam program-program FSY.
Pertama, merangkul pihak-pihak di dalam ekosistem sastra, yang sekalipun perannya sangat penting, jarang menjadi wajah dari sastra itu sendiri.
Contohnya adalah program-program untuk para calon penulis, ilustrator dan penerjemah.
Kedua, memberi ruang pada keragaman aktivitas bersastra yang baru dan interaktif, seperti program sastra yang berdampak pada kesehatan mental seperti poetry healing dan journaling atau program tentang aktivitas sastra digital seperti bookstragramming.
Ketiga, program yang menekankan pada interdisiplinaritas dan intermedialitas sastra, seperti program yang mengangkat relasi antara sastra dan boga, sastra dan bela diri, serta sastra dan musik.
Keempat, FSY juga menerjemahkan "Siyaga" menjadi program-program yang mendiskusikan isu-isu ekologis, kesetaraan gender dan relasi keduanya melalui diskusi terbuka antara pegiat dan penikmat sastra.
Terakhir, siyaga bagi FSY juga menciptakan ruang diskusi yang dinamis dan dialektis untuk para pelaku sastra yang bertumbuh di Yogya dengan pelaku sastra dari daerah dan budaya lain dalam bentuk pembuatan jejaring antar festival sastra se Indonesia.
Rangkaian FSY telah dimulai sejak pertengahan Oktober 2024 dengan program Sayembara Puisi FSY 2024.
Program yang diadakan sejak FSY 2023 ini pada gelaran kali ini telah terkumpul lebih dari 4500 karya dari penulis di seluruh Indonesia.
Angka jumlah karya yang terdaftar ini meningkat dari tahun sebelumnya sejumlah 3700-an karya.
Dewan juri Sayembara Puisi FSY 2024 Aan Mansyur, Mutia Sukma, dan Saeful Anwar telah memilih 20 besar karya.
Nantinya akan dipilih lagi dalam lima kategori juara yang akan diumumkan pada pembukaan FSY tanggal 28 November 2024.
Untuk program-program utama yang akan dilangsungkan tanggal 28-30 November 2024 akan melibatkan penulis dan pegiat sastra.
Mereka antara lain: Ayu Utami, Saras Dewi, Mahfud Ikhwan, Iqbal Aji Daryono, Wening Udasmoro, Saeful Anwar, Fairuzul Mumtaz, Ramayda Akmal, dan Ni Made Purnama Sari.
Ada juga Latief S. Nugraha, Dyah Merta, Mutia Sukma, Landung Simatupang, Rendra Agusta, Onny Suryaman, Arum Candra, dan lainnya.
Selain para penulis, para seniman dan pekerja kreatif juga menyemarakkan acara seperti Oppie Andaresta, Ria Papermoon, Wisnu Nugroho (Beginu), Rumah Dongeng Mentari, Wayang Kebon, Tepi Kota, Murakabi, Silir Wangi, Kinanti Sekar, Sekar Sari.
FSY tahun 2024 ini juga berjejaring dengan Ubud Writers & Readers Festival dengan menggelar satelit event UWRF menghadirkan penulis Ibe S Palogai dan Agustinus Wibowo.
FSY juga melibatkan penerbit dari grup Kompas Gramedia, penerbit indie di Yogyakarta, toko buku Warung Sastra, dan berbagai komunitas aksara dan sastra Jawa, dan komunitas literasi Perpustra.
Dengan program-program yang semakin berkembang dan keterlibatan warga sastra yang semakin banyak, harapannya festival ini selain menjadi ruang temu masyarakat sastra, juga menjadi ruang persemaian literasi, bahasa, dan sastra bagi seluruh warga masyarakat baik di kota Yogyakarta maupun di Indonesia.
Penulis : Dian Nita Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV