> >

Hasil Autopsi Liam Payne, Tim Forensik Temukan 25 Cedera

Selebriti | 20 Oktober 2024, 04:25 WIB
Penyanyi Liam Payne tiba di acara penayangan perdana film Rons Gone Wrong di Royal Festival Hall, London, Inggris dalam Festival Film London BFI pada 9 Oktober 2021. (Sumber: Jonathan Brady/PA via AP)

 

BUENOS AIRES, KOMPAS.TV - Kantor Kejaksaan Nasional Argentina mengungkap hasil autopsi terhadap jenazah penyanyi Liam Payne yang meninggal dunia pada Rabu (16/10/2024) waktu setempat.

Mantan anggota boyband One Direction itu meninggal dunia setelah dilaporkan terjatuh dari balkon sebuah hotel di Argentina.

Sistema de Atencio Medica de Emergencia, layanan pengobatan di Buenos Aires, menyampaikan pernyataan berikut kepada Telemundo, jaringan televisi Amerika Serikat berbahasa Spanyol, setelah kematian Payne.

“Musisi Inggris Liam James Payne, komposer dan gitaris, mantan anggota band One Direction, meninggal hari ini setelah jatuh dari lantai tiga sebuah hotel di Palermo,” bunyi pernyataan layanan pengobatan tersebut, seperti dilansir Today, Jumat (18/10).

Baca Juga: Jadi Warisan Abadi, Ini 5 Lagu Terbaik Liam Payne

“Pada sore hari, personel polisi dari Kantor Polisi 14B diarahkan ke hotel tersebut oleh panggilan 911 yang melaporkan seorang pria agresif yang mungkin berada di bawah pengaruh obat-obatan atau alkohol.”

Menurut kantor kejaksaan, panggilan telepon yang terjadi beberapa menit sebelum kematian Payne itu, tidak menyebutkan nama sang penyanyi.

Dalam pernyataan kepada Associated Press, Kementerian Keamanan Buenos Aires mengatakan Payne "telah melompat dari balkon kamarnya."

Petugas medis mencatat bahwa penyanyi itu mengalami "cedera yang sangat serius" dan menyatakannya meninggal di tempat kejadian.

Hasil Autopsi Liam Payne

Dilansir Today, Kantor Kejaksaan Nasional Argentina membagikan rincian hasil autopsi Liam Payne. Menurut hasil autopsi, Payne meninggal karena "politrauma dan pendarahan internal dan eksternal."

Kantor kejaksaan menyebut penyebab kematian Payne "meragukan/tidak dapat dipastikan," yang berarti tidak ada informasi konklusif.

Setelah kematian Payne, "sejumlah zat disita dari kamar musisi itu, yang akan membuktikan situasi konsumsi alkohol dan obat-obatan sebelumnya," kata siaran pers kantor kejaksaan.

Sebelum meninggal, Payne memang terbuka tentang riwayat kecanduannya.

Baca Juga: Keluarga Angkat Bicara Terkait Kematian Liam Payne

Cedera yang Dialami Liam Payne

Payne meninggal akibat "banyak cedera traumatis" dan "pendarahan internal dan eksternal" yang dideritanya setelah jatuh dari balkon, menurut siaran pers kantor kejaksaan.

Pakar forensik disebut menemukan total 25 cedera "yang sesuai dengan cedera yang disebabkan oleh jatuh dari ketinggian."

Cedera otak dan tengkorak (kranioensefalik) penyanyi itu khususnya "cukup sesuai untuk menyebabkan kematian."

Pendarahan internal dan eksternal di tengkorak, dada, perut, dan anggota tubuhnya "berkontribusi pada mekanisme kematian," menurut siaran pers tersebut.

Menurut kantor kejaksaan, "semuanya menunjukkan bahwa musisi itu sendirian saat jatuh, dan bahwa dia mengalami semacam gangguan akibat penyalahgunaan zat."

Setelah ahli forensik menganalisis tangan penyanyi tersebut, mereka tidak menemukan cedera yang bersifat defensif, yang membuat mereka percaya bahwa "semua cedera pada tubuh tersebut bersifat vital dan terjadi pada saat yang sama, dan tidak ditemukan cedera yang dapat menunjukkan adanya campur tangan pihak ketiga."

Baca Juga: Fans Berkumpul dan Nyalakan Lilin Depan Hotel Tempat Liam Payne Meninggal

Selain itu, posisi tubuh Payne menunjukkan ia "tidak mengambil posisi refleks untuk melindungi dirinya sendiri dan ia bisa saja jatuh dalam keadaan setengah atau tidak sadarkan diri sama sekali."

Menurut kantor kejaksaan, penelitian tambahan telah diminta untuk menentukan apakah terdapat alkohol atau obat-obatan dalam tubuh Payne pada saat kematiannya.

 

Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Today


TERBARU