> >

Profil Marissa Haque yang Kini Tutup Usia, dari Aktris Senior Serba Bisa, Politikus hingga Dosen

Selebriti | 2 Oktober 2024, 08:31 WIB
Profil Marissa Haque yang meninggal dunia di usia 61 tahun (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Aktris, politikus serta dosen, Marissa Haque meninggal dunia di usia 61 tahun pada Rabu (10/2/2024) dini hari.

Kabar istri penyanyi senior Ikang Fawzi meninggal dunia disampaikan oleh anak sulungnya, Isabella Muliawati Fawzi yang juga meminta doa bagi sang ibu.

“Innalillahi Wainnaillaihi Rojun, telah berpulang ke Rahmatullah Ibunda kami tercinta lbu @marissahaque. Mohon doanya untuk Ibu saya teman-teman beliau orangg baik. Cc @chikifawzi @ikangfawzi,” tulis Isabella dalam cerita pada akun instagramnya @bellafawzi_.

Baca Juga: Anak Ungkap Permintaan Marissa Haque Sebelum Meninggal Dunia, Ingin Dimakamkan di Tanah Kusir

Marissa Haque kini aktif mengajar sebagai dosen di Indonesia Banking School. Berikut profil singkatnya.

Profil Marissa Haque

Pemilik nama asli Marissa Grace Haque lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 15 Oktober 1962. Ia adalah kakak kandung dari Soraya Haque dan Shahnaz Haque.

Melansir trisakti.ac.id, ayah Marissa bernama H. Allen Haque, adalah keturunan India-Belanda-Perancis. Sementara ibunya, Hj. R.Ay Mieke Soeharijah berasal dari Jawa-Madura.

Marissa lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur lalu menjalani masa kecil berpidah tempat tinggal mengikuti ayahnya yang bekerja di PT Pertamina.

Dari TK dan SD di Palembang, Sumatera Selatan, kemudian pindah ke Jakarta dan melanjutkan pendidikan dasarnya di SD Tebet Timur Pagi III.

Ia kemudian melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 73, Tebet, Jakarta dan menengah atas di SMA Negeri 8, Bukit Duri, Jakarta Selatan.

Lulus sekolah menengah atas, Marissa melanjutkan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Trisakti Jakarta untuk meraih gelar Sarjana Hukum.

Selesai menjadi sarjana, Marissa Haque terus menuntut ilmu di berbagai bidang studi magister. Dia meraih gelar Magister Manajemen dari jurusan Human Resource and Organizations (HRO), Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Meski tidak sampai selesai, Marissa sempat mencicipi berkuliah di Ohio University, Athens, Amerika Serikat jurusan Film. Artis peran Tanah Air ini pun tercatat masuk ke jurusan Television dan Space Communications/Satellite dari universitas yang sama.

Ia kemudian kembali melanjutkan pendidikan doktor atau S3 di jurusan Pengelolaan Sumberdaya Alam & Lingkungan Hidup (PSL) IPB University.

Ia memulai karirnya di dunia akting dengan membintangi berbagai film layar lebar, di antaranya dalam drama romantis seperti Tinggal Landas Buat Kekasih (1984) dan Biarkan Bulan Itu (1986).

Baca Juga: Marissa Haque, Istri Ikang Fawzi Meninggal Dunia di Usia 61 Tahun

Aktingnya yang mengesankan di kedua film tersebut membuatnya mendapatkan nominasi Piala Citra di Festival Film Indonesia, dan memenangkan satu di antaranya untuk perannya di film Tinggal Landas Buat Kekasih sebagai Aktris Pendukung Terbaik.

Pertemuan Marissa dan Ikang Fawzi diawali saat berperan sebagai sesama aktor dan aktris pendukung dalam film "Tinggal Landas Buat Kekasih" yang disutradarai oleh Sophan Sophian.

Keduanya akhirnya menikah pada 3 Juli 1986. Pasangan Marissa-Ikang dikaruniai dua orang anak perempuan Isabella Muliawati Fawzi dan Chikita Fawzi.

Kiprahnya di Dunia Politik

Marissa dilantik dilantik sebagai anggota DPR RI periode 2004-2009 terpilih sebagai wakil rakyat dari fraksi PDI-P asal Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat II.

Di tengah-tengah masa jabatannya, ia mengikuti kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banten 2006 sebagai wakil gubernur mendampingi Zulkieflimansyah.

Melansir Antara, Senin (28/8/2006), pasangan Zulhaq ini diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Syarikat Islam (PSI) pada Agustus 2006.

Akibat pencalonannya di Pilkada, ia pun dikeluarkan dari DPR RI. Marissa sempat mengungkap, dia diminta mundur oleh Sekretaris Jenderal PDI-P saat itu Pramono Anung.

PDI-P sendiri mengusung pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Mohammad Masduki yang kemudian memenangkan Pilkada Banten 2006.

Setelah karier politiknya di PDI-P, Marissa memutuskan bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 2007. Pada 2012, Marissa Grace Haque kemudian bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN).  

Masih dikutip dari trisakti.ac.id, berikut sejumlah penghargaan dan organisasi yang sempat diikuti oleh Marissa Haque

Penghargaan

1. Peraih Second Most Popular Actress dari Frank Small Associate research centre, 1995

2. Salah Asoehan (1994) di Festival Sinetron Indonesia (FSI) memenangkan Best Drama TV, Best Cinematography, Best Art Director

3. Peraih ketiga dari Most Famous Indonesian Actress SCTV (1993)

4. Perempuan Perempuan (1992) nominasi untuk Drama Seri Terbaik di FSI.

5. Yang Tercinta 1991, nominasi untuk Produksi Film Terbaik, Festival Film Indonesia (FFI).

6. The Second Most Famous Indonesian Actress oleh Majalah POPULAR (1990).

7. Peraih Best Actress dalam film Matahari Matahari di 62th Asian Pacific Film Festival di Taipei-Taiwan (1987).

8. Nominasi untuk Aktris Terbaik FFI (1986)

9. Terpilih sebagai The Second Most Famous Indonesian Actress oleh Majalah GADIS (1986)

10. Artis Pendukung Terbaik FFI (1985)

11. Nominasi Artis Pendukung Terbaik FFI 1985 dalam film Serpihan Mutiara Retak

12. Terpilih sebagai The Second Most Famous Indonesian Actress oleh Majalah GADIS, 1985

14. Terpilih sebagai The Second Most Famous Indonesian Actress oleh Majalah GADIS, 1984

15. Terpilih sebagai The Second Most Famous Indonesian Actress oleh Majalah GADIS, 1983

16. Terpilih sebagai The Queen of Toyota Astra Motor, 1983 dari seluruh model di Asia Tenggara

17. Terpilih sebagai The Second Most Famous Indonesian Actress oleh Majalah GADIS, 1982

Organisasi

1. PPP (Partai Persatuan Pembangunan, status: Ketua Bidang Lakmis (Lembaga Keuangan Mikro syariah)

2. IKADIN Depok, status: Ketua Bidang Kehormatan

3. MAI (Masyarakat Agrobisnis & agroindustri Indonesia), status: Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan

4. HKTI (Himpunan Keluarga Tani Indonesia), status: Anggota

5. PARFI (Persatuan artis Film Indonesia), status: Anggota

6. PPFI (Persatuan Pengusaha Film Indonesia)

7. KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam), status: Anggota Pokja Hukum dan Pemerintah DN

8. LPKD (Lembaga Pengembangan Kapasitas Daerah), status: Wakil Ketua

 

Penulis : Dian Nita Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV, Kompas.com, Antara


TERBARU