> >

Mike Shinoda Beberkan Alasan Memilih Emily Armstrong Jadi Vokalis Linkin Park

Musik | 7 September 2024, 06:15 WIB
Vokalis baru Linkin Park, Emily Armstrong, tampil di Los Angeles, California, Amerika Serikat, Kamis (5/9/2024). (Sumber: Jordan Strauss/Invision/AP)

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mike Shinoda, leader grup musik rock Amerika Serikat, Linkin Park, menceritakan alasan band tersebut memilih Emily Armstrong menjadi vokalis barunya.

Armstrong mengisi posisi yang ditinggalkan mendiang Chester Bennington sejak 2017.

Shinoda mengatakan semua berawal dari pertemuan dirinya, Delson, Farrell, dan DJ Hahn dalam beberapa tahun terakhir yang tanpa ekspektasi apa pun. Tujuan mereka sederhana, yaitu untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama.

Selain itu, mereka berusaha untuk tetap terhubung dengan kreativitas mereka dan rasa senasib sepenanggungan yang menjadi inti dari persahabatan mereka sejak kuliah.

Tapi dalam perjalanannya, mereka turut mengundang sejumlah teman dan rekan untuk menghabiskan waktu di studio.

Baca Juga: Linkin Park Comeback! Gelar Tur From Zero 2024 dengan Vokalis Baru Emily Armstrong

Di antara semua orang yang mereka undang, mereka menemukan kedekatan yang istimewa dengan Armstrong dan Colin Brittain, yang akhirnya menjadi vokalis dan drummer baru Linkin Park.

Chemistry dadakan membawa para musisi ini kembali ke suatu titik yang sama seraya menghabiskan banyak waktu bersama di studio.

"Semakin sering kami menghabiskan waktu dengan Emily dan Colin, semakin kami menikmati talenta kelas dunia mereka, kehadiran mereka, dan semua hal yang kami ciptakan," kata Shinoda, seperti dilansir Kompas.com, Jumat (6/9/2024).

"Kami merasa line up (formasi, red) baru ini dan musik baru yang akan dipersembahkan penuh dengan energi," lanjutnya.

Era Baru Linkin Park

Tentang era baru Linkin Park, Shinoda mengatakan semua seakan kembali ke titik awal perjalanan mereka.

"Sebelum Linkin Park, nama band pertama kali adalah Xero. Judul album baru kami mengacu kepada awal perjalanan kami dan perjalanan yang sedang kami tempuh saat ini," ungkapnya.

"Dari segi musik dan secara emosional, album ini adalah tentang masa lalu, masa kini, dan masa depan seraya kami merayakan sound khas kami, dengan semangat baru," lanjutnya.

Bagi mereka, album baru tersebut dibuat dengan apresiasi terdalam untuk rekan satu band mereka, baik yang baru maupun yang lama.

"Kami bangga dengan apa yang Linkin Park telah capai selama bertahun-tahun, dan kami tidak sabar dengan perjalanan yang ada di depan kami,” kata Shinoda.

Dari detik pertama single baru mereka, The Emptiness Machine, DNA Linkin Park sudah terasa lengkap dengan energi meledak-ledak dengan sentuhan Linkin Park yang langsung dapat dikenali dan tidak dapat ditiru oleh siapa pun.

Sebuah lagu bernuansa anthemic, melodi-melodi hipnotik dari Shinoda dilanjutkan dengan bagian chorus yang diisi Armstrong yang menggelegar, di atas riff-riff yang terdistorsi dan permainan drum yang menghentak.

Baca Juga: 22 Tahun Berkarya, Maliq & D'Essentials Perdana Gelar Tur Album di Indonesia hingga Malaysia

Lewat album From Zero, Linkin Park ingin memanfaatkan energi paling murni dari masa lalu, masa kini, dan masa depan mereka. Era baru Linkin Park telah resmi dimulai.

Linkin Park, kini beranggotakan Mike Shinoda, Brad Delson, Phoenix, Joe Hahn dengan dua personil baru, yaitu Emily Armstrong (dari band Dead Sara) sebagai co-vocalist dan Colin Brittain (penulis lagu/produser untuk G Flip, Illenium, One OK Rock) sebagai drummer.

 

Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU