Reza Rahadian Mengaku Sempat Ditawari Jadi Bupati, Kaget Prosesnya Semudah Itu
Selebriti | 2 September 2024, 05:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Aktor Reza Rahadian mengaku sempat ditawari menjadi calon bupati dan calon wakil wali kota.
“Ya ditawari jadi seorang bupati, menjadi kepala daerah di sebuah daerah. Kemudian ditawari menjadi wakil wali kota di sebuah daerah,” kata Reza saat berbincang dengan Rosianna Silalahi dalam program ROSI yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (29/8/2024).
“Baru-baru aja,” lanjutnya.
Aktor yang bermain dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck itu mengaku langsung ditembak mau atau tidak mau, bukan apakah dia kredibel menjadi seorang kepala daerah.
Baca Juga: Reza Rahadian: Cucu Pejuang, Ikut Demo, hingga Ditawari jadi Calon Kepala Daerah | ROSI
"Karena saya merasa, wow prosesnya secepat itu. Wow, kok prosesnya semudah itu. Hanya karena mungkin dianggap sedang panas atau kemarin enggak ada tuh pertanyaan buat saya,” ujar Reza.
“Apa saya ini sebenarnya kredibel ataukah saya mampu atau tidak punya knowledge (pengetahuan, red) atau tidak, enggak gitu. Enggak ada, langsung bersedia atau tidak. Buat saya itu kayak, wah ini fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) macam apa?” tuturnya.
Pemeran Habibie dalam film Habibie & Ainun itu mengaku langsung menolak tawaran tersebut. Dia mengaku tidak tertarik masuk ke dunia politik.
“Tidak ada dalam proyeksi saya masuk ke dalam sebuah partai politik hari ini gitu,” ucap Reza.
“Dan saya mengatakan saya berterima kasih."
Reza merasa tawaran untuk menjadi calon kepala daerah itu terlalu cepat. Hal itulah yang membuatnya heran.
Seperti diketahui, Reza hadir dalam program ROSI dan berbicara banyak soal keresahannya dan alasannya sampai rela ikut aksi demonstrasi untuk mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal ambang batas pencalonan kepala daerah dan titik penghitungan syarat usia calon kepala dan wakil kepala daerah.
Baca Juga: Reza Rahadian Pastikan Aksinya saat Demo Kawal Putusan MK Bukanlah yang Terakhir
"Kenapa sekarang sih Reza? (Pada) 2014, 2019, kamu sangat berhati-hati?" tanya Rosianna, pemimpin Redaksi Kompas TV.
"Sudah akumulatif ya, sebuah keputusan ini terlalu jauh, putusan MK diutak-atik, itu keresahan semakin memuncak. Saya menghormati ada sebuah isu tersendiri kan saat pilpres kemarin, dan kita menghormati itu, kita sudah punya presiden terpilih. Nah, kenapa putusan MK yang ini tidak mereka hormati? Malah mencoba diutak-atik?" jawab Reza.
Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV