Tak Pakai Topi atau Masker, Pakar Ekspresi Nilai Sandra Dewi Bisa Kendalikan Emosi dan Tekanan
Selebriti | 5 April 2024, 18:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sandra Dewi muncul di hadapan awak media. Ia mendatangi Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi, Kamis (4/4/2024), setelah sang suami Harvey Moeis ditetapkan tersangka korupsi timah dengan potensi kerugian negara Rp271 triliun.
Banyak yang kaget dengan penampilan Sandra Dewi saat datang ke Gedung Kejagung. Publik menerka ia bakal tampil dengan topi, kacamata, ditambah dengan masker untuk menutupi wajahnya. Namun perkiraan publik salah.
Penampilan Sandra Dewi terlihat kasual mengenakan blues warna putih dipadu celana palazzo, plus sepatu kets putih. Sementara rambut panjangnya dibiarkan terurai.
Baca Juga: Yusril Ihza Mahendra Yakin MK Tolak Gugatan Pemohon usai Dengar Kesaksian 4 Menteri dan DKPP
Raut wajahnya terlihat cerah. Matanya bercahaya. Sama sekali tak terlihat kesan seperti orang berada dalam tekanan. Senyum juga menggantung di kedua ujung bibirnya.
Bahkan ia menunjukkan salam saranghaeyo ke arah kamera wartawan. Saranghaeyo sendiri dalam bahasa korea bermakna "aku cinta kamu."
Pakar ekspresi, Dody Triasmara mengatakan, ekspresi yang ditunjukkan Sandra Dewi sebagai upaya agar terlihat rileks.
"Dia terlihat mencoba untuk jauh lebih rileks," ujar Dody dikutip Tribunnews, Kamis (4/4).
Menurut dia, Sandra Dewi memang sudah terbiasa berinteraksi dengan wartawan. Dan hal itu tak lepas karena latar belakangnya sebagai artis.
Sementara gestur seperti menjentikkan jari yang bermakna saranghaeyo, menurut Dody Triasmara, multiinterpretatif.
Baca Juga: Rekayasa Jalur Puncak Bogor Selama Arus Mudik Lebaran 2024: Ganjil Genap, Contraflow, dan One Way
Namun, ia menduga hal itu dilakukan sebagai upaya menutupi ketidaknyamanannya.
"Hebatnya saat ini dia dalam posisi yang dapat preassure atau tekanan lebih. Terus terang saya tidak tahu apa yang akan dilakukan dia (Sandra) berikutnya selama di Kejagung," lanjutnya.
Ia menyimpulkan Sandra Dewi bisa mengatur dan mengendalikan emosi dalam menghadapi tekanan.
Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV